Adapun krisis Credit Suisse menggores pasar pemilik dan atau pengelola dana raksasa, seperti orang-orang kaya tujuh turunan dan atau pengelola dana pensiun. Sejumlah besar uang yang nominalnya belum pernah kita lihat dalam satu kali hidup, ditanamkan di bank ini.
Baca juga: Buntut Krisis Perbankan Dunia, Saham Credit Suisse dan Bank-bank Eropa Rontok
Sudah begitu, masih pula ekonomi dunia mendapat pukulan baru pada sepekan ini. Negara-negara penghasil dan pengekspor minyak dunia (OPEC) sepakat serempak melakukan pemangkasan produksi. Sontak, harga minyak dunia melambung lagi.
Bagi Indonesia, harga minyak dunia yang melejit berarti nominal untuk impor bertambah, di tengah nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga cenderung melemah. Sudah jatuh, tertimpa tangga.
Baca juga: OPEC+ Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Melonjak 6 Persen
Di dalam negeri, kenaikan harga bahan dasar energi berarti pula beban subsidi energi melangit. Yang paling kentara, tentu saja, dari bahan bakar minyak (BBM). Bila memakai harga pasar dengan tren harga naik, ini biasanya diikuti kenaikan segala harga yang lain.
Jangan lupa pula bahwa pembangkit listrik pun mayoritas masih mengandalkan bahan bakar fosil untuk produksi. Belum lagi, ada indikasi salah sasaran subsidi LPG 3 kilogram.
Sudah begitu, harapan mengais sejumput pundi-pundi dari hajatan Piala Dunia U-20 2023 pun sirna. Tak akan ada kerumunan berjubel menyaksikan pertandingan dan membelanjakan uang selama hajatan untuk rupa-rupa konsumsi, akomodasi, dan cendera mata.
Baca juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023: Dari Kronologi hingga Dampak Ekonomi
Maka, tinggal kepada Ramadhan dan Lebaran-lah harapan—untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi tak jatuh terpuruk—disandarkan.
Dari tahun ke tahun, Ramadhan dan Lebaran selalu jadi andalan musiman untuk mendongkrak perekonomian. Perkecualian hanya pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) selama pandemi Covid-19.
Tampak sebagai tradisi, takjil adalah contoh kasat mata perputaran ekonomi riil di keseharian setiap menjelang buka puasa selama Ramadhan.
Lalu, ada tunjangan hari raya (THR). Untuk aparatur negara dan pensiunan saja, THR 2023 akan menambah guyuran dana beredar Rp 38,9 triliun. Ini belum lagi THR untuk buruh dan pekerja swasta.
Baca juga: Naskah Lengkap PP Nomor 15 Tahun 2023: Aturan THR 2023 bagi ASN, TNI, Polri, dan Pensiunan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.