JAKARTA, KOMPAS.com - Lebaran sudah di depan mata, beberapa dari kamu mungkin sudah menerima THR. Saat THR cair biasanya banyak orang akan berpikir untuk belanja kebutuhan Lebaran, barang diskon, atau yang sudah lama kita inginkan.
Hal ini boleh saja dilakukan karena THR adalah bonus di luar pendapatan tetap yang sudah dialokasikan untuk membiayai kebutuhan rutin. Namun, jangan karena bonus lalu terlena, tetaplah berhati-hati mengalokasikan penggunaan THR agar tidak merugi.
“THR dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan lebaran termasuk untuk biaya mudik asalkan tidak habis dalam sekejap hingga kekurangan uang untuk membiayai pengeluaran lalu akhirnya menggunakan kartu kredit,” kata Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence Samuji dalam siaran pers, Kamis (13/4/2023).
Baca juga: Anak Usaha Kapal Api Group PHK Pekerja dan Tidak Bayar THR, Ini Kata Kemenaker
Samuji mengatakan, alangkah baiknya jika THR dikelola agar bermanfaat dan tidak habis begitu saja. Lalu, bagaimana cara mengelola THR agar tidak numpang lewat? Mana lebih baik, THR digunakan untuk belanja atau untuk membayar utang?
Samuji mengungkapkan, persentase alokasi dapat berbeda pada setiap orang tergantung pendapatan dan kebutuhannya. Namun, dengan membuat perhitungan sedemikian rupa maka THR dapat digunakan dengan optimal dan lebih bermanfaat untuk membantu memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan terutama di masa depan.
“Dimulai dengan anggarkan pos dari THR untuk kewajiban dengan alokasi sekitar 5 persen, untuk kebutuhan lebaran 50 persen, dan 20 persen untuk melunasi utang konsumtif, jangan lupa sisihkan sekitar 15 persen untuk pos dana darurat mengingat saat lebaran pun bisa saja terjadi risiko. Tersisalah 10 persen dari dana THR, ini bisa Anda alokasikan untuk pos masa depan,” ungkap Samuji.
Baca juga: Tips dari OJK, Kelola THR Lebaran Supaya Tidak Numpang Lewat
Alokasi kewajiban dalam THR digunakan untuk membayar zakat penghasilan, berbagi berkah kepada asisten rumah tangga, pengasuh anak, dan sopir.
Jangan lupa juga sisihkan dana kewajiban untuk diberikan kepada orang tua agar mereka juga dapat menggunakannya untuk merayakan momen Idul Fitri.
Selanjutnya, 50 persen THR bisa digunakan untuk belanja lebaran tidak harus semua dihabiskan. Samuji mengungkapkan, masyarakat harus berbelanja dengan prinsip cerdas, yakni utamakan dulu kebutuhan, barulah keinginan.
“Manfaatkan promo, dan belanja di marketplace karena harga lebih murah dan tidak perlu biaya tambahan, seperti transport, parkir, atau makan di restoran. Jika semua kebutuhan sudah terpenuhi maka dapat memenuhi keinginan yang tertunda,” lanjut Samuji.
Kemudian, alokasi dana THR juga bisa digunakan untuk melunasi utang dimaksudkan, seperti untuk utang yang sifatnya tidak tetap tapi jika tidak dibayar akan membebankan bunga yang tinggi, seperti tagihan kartu kredit dan tagihan lainnya.
Dengan melunasi utang-utang tersebut maka pendapatan pada bulan selanjutnya dapat bersisa sehingga dana bulan mendatang yang tadinya untuk membayar utang bisa dialokasikan untuk keperluan masa depan.
Jika dana THR sudah dialokasikan dengan baik untuk kewajiban, melunasi utang, dan membiayai kebutuhan lebaran maka saatnya menambah dana cadangan untuk kebutuhan masa depan, setidaknya 10 persen dari THR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.