JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan penjualan ritel modern selama Ramadhan 2023 tumbuh 10-15 persen dari periode Ramadhan tahun 2022.
"Kita memperkirakan kenaikan penjualan di bulan ramadan
tahun ini diperkirakan mencapai 10-15 persen dari tahun lalu," kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey di Jalan Gatot Subsidi, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Roy mengatakan, pemulihan sektor ritel modern berkontribusi dalam peningkatan konsumsi rumah tangga.
Baca juga: Aprindo Ungkap Penyebab Naiknya Harga Beras Premium di Ritel Modern
Tak hanya itu, ia mengatakan, pemulihan ritel modern dapat meningkatkan investasi, penyerap tenaga kerja yang signifikan, kontributor pajak pusat dan daerah serta akses dan sarana tempat penjualan bagi jutaan produk dan jasa UMKM (SME) untuk memasarkan produk dan jasa.
"Memasarkan produk dan jasanya melalui gerai ritel seluruh wilayah provinsi, kota dan abupaten, yang nyata dan langsung menjadi pendukung perekonomian Indonesia untuk bangkit dan maju," ujarnya.
Baca juga: Aprindo Optimistis Harga Beras di Ritel Modern Turun Sebelum Lebaran
Lebih lanjut, Roy mengatakan, peningkatan konsumsi selama Ramadhan ini perlu didukung seluruh pihak terutama pemerintah, pemasok logistik, transportasi, dan media.
"Ramadhan setelah pasca pandemi tahun ini merupakan momentum bagi peritel modern untuk meningkatkan produktivitasnya sebagai tempat terbentuknya konsumsi rumah tangga sebagai kontributor PDB (pertumbuhan produk domestik bruto) dan ekonomi Indonesia," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.