Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Said Abdullah
Ketua Badan Anggaran DPR-RI

Ketua Badan Anggaran DPR-RI. Politisi Partai Demoraksi Indonesia Perjuangan.

Tawaran Desain Kebijakan Fiskal 2024

Kompas.com - 17/04/2023, 11:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sejak 1993, Mendikbud Prof Wardiman Djojonegoro memperkenalkan konsep link and match. Namun entah kenapa serasa ada gap antara dunia pendidikan dengan dunia kerja hingga kini.

Dukungan anggaran pendidikan sejak 2003 telah “dikonstitusikan” sebesar 20 persen dari belanja APBN. Porsi terbesar dari seluruh sektor. Sayangnya, dukungan politik anggaran ini serasa tidak menghasilkan lompatan SDM.

Buktinya angkatan kerja kita masih didominasi SD dan SMP. Sesungguhnya ini tamparan bagi dunia pendidikan. Barangkali kita butuh revolusi pada dunia pendidkan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi sendiri.

Arah baru tampaknya juga kita butuhkan pada dunia kesehatan. Watak komersil yang berlebihan membuat sektor kesehatan kita tidak ramah terhadap orang miskin.

Sistem jaminal sosial nasional yang melahirkan BPJS Kesehatan seperti anak tiri. Sudah diadopsi tapi enggan dirawat dengan baik.

Saya sangat berharap, proses penyusunan dan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) “Omnibus” Kesehatan bisa memberikan jawaban atas sengkarut sektor kesehatan kita.

Program hilirisasi sektor sumber daya alam (SDA) harus diperluas, agar punya andil nilai tambah ekonomi yang lebih besar. Dengan demikian, kita memiliki modal ekonomi yang cukup untuk mempercepat transformasi sektor energi. Sektor transportasi yang selama ini mengonsumsi 99 persen bahan bakar minyak (BBM) harus mampu dialihkan berbahan tenaga listrik.

Sektor hulu migas yang terus decline, membuat impor migas tak terhindarkan. Akibatnya kita dihadapkan dengan resiko volatilitas harga migas dunia. Imbasnya, APBN sangat rentan menahan penetapan harga BBM oleh pemerintah.

Target pemerintah mendorong pangsa pasar 10 persen untuk mobil dan motor listrik pada tahun depan harus dirumuskan dengan baik, tidak menimbulkan beban fiskal baru, maksimal pengalihan dana cadangan dari subsidi BBM.

Terakhir, perihal pengendalian inflasi, akan tetap menjadi isu penting ke depan. Sebab kenaikan harga, terutama terhadap bahan makanan dalam sekejap bisa membuyarkan target zero kemiskinan ekstrem pada tahun depan.

Sebagai konsekuensinya, pemerintah harus mempersiapkan bantalan bansos lebih besar lagi. Banggar senantiasa akan memberikan dukungan untuk memberikan perlindungan terhadap kelompok miskin ekstrem, terutama pada kelompok rumah tangga lansia dan difabel.

Namun agenda pengendalian inflasinya harus terorganisir dengan baik. Sistem logistik nasional (sislognas) harus akurat dan realtime. Sehingga pemantauan atas harga kebutuhan pokok tidak perlu dipidatokan seperti era Harmoko, namun teknologi informasilah yang bekerja mengawasi pergerakan rantai pasok hingga ke tingkat pembeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com