HOUSTON, KOMPAS.com - Harga minyak dunia secara mingguan mengalami penurunan. Hal ini akibat ketidakpastian suku bunga dan permintaan.
Pada akhir perdagangan Jumat (21/4/2024) waktu setempat (Sabtu pagi WIB), harga emas hitam mengalami kenaikan di tengah data ekonomi yang kuat di zona euro dan Inggris.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 50 sen ditutup pada 77,87 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange. Sementara Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik 56 sen menjadi 81,66 dollar AS per barrel di London ICE Futures Exchange.
Secara mingguan, Brent membukukan penurunan 5,4 persen, sementara WTI merosot 5,6 persen.
Baca juga: Daftar Harga BBM di SPBU Seluruh Indonesia Berlaku April 2023
Kedua harga acuan minyak mentah turun lebih dari dua persen pada Kamis (20/4/2023) - ke level terendah sejak pengumuman tak terduga pada awal April tentang pengurangan produksi oleh beberapa negara OPEC - karena kekhawatiran resesi dan pembengkakan persediaan bensin AS.
Data survei dari zona euro dan Inggris mengangkat harga minyak pada Jumat (21/4/2023).
Pemulihan ekonomi zona euro secara tak terduga meningkat bulan ini karena industri jasa dominan blok tersebut melihat permintaan yang sudah meningkat, lebih dari mengimbangi penurunan yang semakin dalam di manufaktur, survei menunjukkan.
"Sepertinya ekonomi pulih dari musim dingin yang lemah saat ini, tetapi kelemahan manufaktur tetap menjadi perhatian dan meredam kenaikan," kata ekonomi ING dalam sebuah catatan.
Bisnis Inggris juga melaporkan peningkatan aktivitas dan inflasi biaya input paling lambat dalam lebih dari dua tahun, sebuah survei industri menunjukkan.
Di India, pemrosesan minyak mentah di penyulingan tetap mendekati rekor tertinggi pada Maret, data pemerintah sementara menunjukkan, melayani permintaan musiman yang solid di konsumen minyak terbesar ketiga di dunia itu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.