KOMPAS.com - Bagaimana cara membedakan uang asli dan palsu? Pertanyaan tersebut barangkali cukup sering ditanyakan masyarakat yang masih awam. Sebenarnya, ada beberapa perbedaan uang asli dan palsu yang paling mendasar.
Sebagaimana diketahui, kemajuan teknologi dalam pembuatan uang kertas, tak serta membuat uang sulit dipalsukan. Ciri uang palsu tetap mudah dikenali. Sindikat pemalsu uang memiliki banyak cara membuat uang palsu semirip mungkin dengan pecahan uang asli.
Di saat Lebaran Idul Fitri, perlu kewaspadaan mengingat peredaran uang kertas akan semakin meningkat, seiring melonjaknya konsumsi masyarakat. Bank Indonesia (BI) setiap tahun juga selalu menambah uang kertas yang beredar saat menjelang Lebaran.
Baca juga: Peredaran Uang Palsu Turun, tapi Bentuknya Makin Mirip Asli
Dikutip dari Indonesia.go.id, berikut cara membedakan uang asli dan palsu dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) atau perbedaan uang asli dan palsu:
Perubahan warna benang pengaman pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000, perisai logo BI pada pecahan Rp100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000.
Menemukan angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, dan gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.
Setelah memperhatikan uang dengan saksama, selanjutnya rabalah uang yang Anda curigai. Anda akan merasakan ada bagian uang yang kasar, yaitu pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA.
Tuna netra bisa meraba kode tuna netra (blind code) di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nilai nominal dan asli atau tidaknya uang kertas.
Setelah memperhatikan dan merabanya, cara membedakan uang asli dan palsu berikutnya yakni angkatlah uang dan arahkan pada cahaya.
Anda bisa menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu, dan logo BI yang akan terlihat utuh.
Bank Indonesia adalah lembaga yang diberi kewenangan untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah. Dalam menetapkan ciri-ciri dan unsur pengaman pada uang rupiah.
Bank Indonesia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat untuk dapat dengan mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah, tetapi di lain pihak sulit untuk dipalsukan (ciri uang palsu).
1. Bahan baku uang kertas rupiah
Bahan serat kapas, uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.
2. Benang pengaman