Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan agar Krisis Perbankan AS Berakhir?

Kompas.com - 06/05/2023, 12:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Di tengah kekhawatiran akan krisis perbankan di Amerika Serikat, saham bank regional justru mengalami tren melandai.

Hal ini membuat kekhawatiran mencuat dan menandakan regulator federal belum mengatasi krisis di sektor yang dapat mengguncang sistem keuangan.

Saham PacWest kehilangan setengah nilainya setelah pemberi pinjaman yang berbasis di California ini melaporkan sedang menjajaki semua opsi strategis.

Baca juga: Krisis Perbankan AS Berlanjut, Bank PacWest Terancam Bangkrut, Sahamnya Anjlok Lebih dari 50 Persen

Sedangkan, saham Arizona’s Western Alliance turun sebesar 39 persen pada perdaganan minggu ini.

Tak hanya itu, Utah’s Zions dan Texas’ Comerica masing-masing juga melaporkan penurunan saham sampai 12 persen. Bank-bank ini menyatakan, tidak terjadi pergerakan deposan yang bergegas menarik uang ketika investor panik.

Lantas, apa yang memunculkan kekhawatiran ini?

PacWest mengatakan, pihaknya belum mengalami penarikan simpanan di luar kebiasaan setelah adanya penjualan First Republic Bank. Pihaknya sendiri telah mengasuransikan 75 persen dari simpanannya pada 2 Mei lalu.

Di sisi lain, Wall Street sedang mencari tanda-tanda kerentanan dalam sistem perbankan setelah keruntuhan Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan First Republic Bank dalam hitungan minggu.

Sementara, regulator turun tangan untuk melindungi deposan di bank-bank tersebut. Sedangkan, kegugupan investor bisa jadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya. Para Nasabah mungkin melihat penurunan harga saham bank mereka, menganggapnya dalam masalah, dan menarik dana mereka.

Seperti telah terjadi sebelumnya, bank gagal ketika terlalu banyak orang mencoba menarik simpanan mereka sekaligus.

CEO Keefe Bruyette & Woods Tom Michaud mengatakan, ketidakstabilan ini perlu segera diatasi.

“Saya percaya ini benar-benar hanya akan berakhir setelah kita mendapat semacam intervensi pemerintah," ujar Michaud dikutip dari CNN, Sabtu (6/5/2023).

Baca juga: Tutup Pekan Wall Street Ceria, Dow Catat Kenaikan Terbesar Sejak 6 Januari 2023

Ia menyarankan Federal Deposit Insurance Corporation untuk melindungi semua simpanan di Amerika Serikat selama satu tahun.

Menurut dia, tindakan terbatas waktu itu akan membantu pasar keuangan tenang dan memberi ruang bagi Kongres AS untuk memodernisasi kerangka asuransi simpanan, memastikannya diatur untuk era media sosial, transfer bank yang cepat, dan tumpukan simpanan yang tidak diasuransikan.

Semua hal tersebut dapat memicu atau memperburuk keadaan perbankan AS. Saat ini Amerika Serikat memiliki lebih dari 4.000 bank.

“Cara paling sederhana untuk melakukannya adalah mengasuransikan semua orang selama satu tahun sampai kita dapat mengetahuinya. Kami butuh waktu istirahat," ungkap dia.

Baca juga: Geger Malapetaka Ekonomi Global jika Amerika Serikat Gagal Bayar Utang per 1 Juni 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com