Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Insentif di Industri Migas untuk Dukung Kebutuhan Energi dan Industri Petrokimia Dalam Negeri

Kompas.com - 08/05/2023, 12:41 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Hingga Oktober 2022, kinerja ekspor dari industri kimia menunjukkan capaian yang gemilang, yakni sebesar 18,5 miliar dollar AS atau naik 20 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2023 ditargetkan kinerja ekspor industri kimia mencapai 25 miliar dollar AS.

Adapun, kapasitas produksi petrokimia nasional pada tahun 2022 berkisar 7,1 juta ton per tahun, sementara data tahun 2020 mencatat imporbproduk kimia mencapai 4,6 juta ton.

Pertamina sendiri sudah memasang target untuk menaikkan kapasitas produksi petrokimia dari sekitar 1,66 juta ton pada tahun 2022, menjadi 8 juta ton pada 2027 melalui sejumlah proyek. Pemerintah juga menargetkan Indonesia dapat menjadi negara produsen petrokimia nomor satu di Asean.

"Kebutuhan petrokimia nasional terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri manufaktur dan sektor konstruksi di Indonesia. Faktor seperti permintaan pasar, produksi petrokimia domestik, harga bahan baku, dan persaingan global juga dapat mempengaruhi volume kebutuhan petrokimia di Indonesia," jelas Suhat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com