Kondisi tersebut turut memengaruhi keberlangsungan usaha Souvia. Pasalnya, banyak perusahaan mulai menerapkan kebijakan work from home dan membatasi kegiatan seminar atau event tatap muka. Omzet penjualan paket seminar kit Souvia pun mengalami penurunan drastis.
“Pandemi Covid-19 menjadi salah satu titik terendah Souvia. Omzet kami hanya menyisakan 20 persen. Akibatnya, kami harus merumahkan hampir setengah karyawan Souvia,” kata Ahsan.
Selama periode sulit tersebut, Ahsan terus memutar otak supaya bisnis Souvia dapat terus berjalan. Salah satunya melakukan diversifikasi bisnis sembari menunggu pandemi Covid-19 mereda. Strategi tersebut membantu Souvia bertahan menghadapi ketidakpastian situasi Covid-19.
Setelah pandemi mereda, omzet Souvia kembali naik seiring kegiatan seminar dan event tatap muka mulai ramai.
Ahsan mengaku bahwa ia mendapatkan pelajaran terkait cara membuat usahanya tumbuh dan berkembang setelah melewati berbagai macam tantangan, termasuk pandemi Covid-19. Salah satunya adalah mencanangkan visi yang besar sekaligus memahami berbagai kebutuhan dari stakeholder, seperti konsumen dan vendor.
“Souvia memiliki visi untuk menjadi brand suvenir nomor satu di Indonesia. Kami berencana membuka representative office di Jakarta pada kuartal III 2023. Tahun depan, kami ingin bekerja sama dengan lebih banyak brand untuk berkolaborasi,” tuturnya.
Tak sekadar mengembangkan bisnis, dalam setiap kegiatan operasionalnya, Souvia juga senantiasa berupaya memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Untuk itu, Souvia bekerja sama dengan para mitra yang berasal dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Saat ini, Souvia memiliki 100 mitra UMKM yang membantu produksi. Sebanyak 15 persen di antaranya merupakan mitra penjahit dengan jumlah karyawan yang cukup banyak. Bahkan, satu mitra bisa memiliki 100 penjahit rumahan.
“Saya merasa bangga karena Souvia bisa memberikan efek domino kepada masyarakat sekitar secara perekonomian,” tutur Ahsan.
Baca juga: 5 Skill yang Harus Dimiliki sebagai Wirausaha, Simak Penjelasannya
Ahsan pun menjabarkan berbagai kunci sukses yang menjadi pegangannya selama memimpin Souvia. Pertama, mindset dan keyakinan. Kedua aspek ini berkontribusi sebesar 80 persen terhadap kesuksesan Souvia.
Kedua, ilmu dan skill. Mindset dan keyakinan harus ditunjang dengan ilmu dan skill yang memadai supaya dapat mewujudkan rencana bisnis sesuai kehendak.
Ketiga, tak kalah penting adalah aksi dan motivasi internal. Menurutnya, setiap pengusaha harus memiliki aksi dan motivasi besar supaya kegiatan bisnis tidak hanya menguntungkan perusahaan, tapi juga bermanfaat untuk banyak orang.
“Motivasi internal menjadi penting supaya perusahaan dapat terus berkembang, terlebih bila memiliki niat kuat untuk memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujarnya.
Sebagai informasi, Souvia menyediakan ratusan jenis suvenir untuk perusahaan, seperti tas, gadget, hamper, new normal kit, topi, t-shirt, botol minum, kalender, payung, notes, serta mug.
Selain itu, Souvia juga menyediakan berbagai paket suvenir dan seminar kit eksklusif, yakni paket Basic, Ethnic, serta Luxury. Harga paket ini mulai dari Rp 12.400 hingga Rp 1.151.000.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai produk dari Souvia, Anda dapat mengunjungi laman https://www.souvia.co.id/atau Instagram @souvia.offiicial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.