Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Naik Turun, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 11/05/2023, 10:03 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Harga emas bisa naik atau turun dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Harga emas sangat dinamis, dan cenderung selalu naik dari tahun ke tahun.

Emas telah menjadi salah satu jenis logam mulai yang paling dipilih masyarakat untuk berinvestasi, karena dianggap lebih aman dibandingkan terjun langsung ke saham maupun obligasi.

Lantas, apa yang membuat harga emas bisa naik dan turun?

Baca juga: Cara Membedakan Emas Asli atau Palsu, Apa Saja?

Penyebab harga emas naik dan turun

Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat beberapa faktor yang membuat harga emas naik dan turun seperti inflasi, kebijakan moneter, penawaran dan permintaan, kondisi global, hingga nilai tukar dolar Amerika Serikat.

  • Inflasi

Inflasi adalah salah satu utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, termasuk harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka harga emas semakin mahal.

Hal tersebut disebabkan masyarakat memilih untuk menyimpan asetnya dengan memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman.

Emas yang semakin diminati pasar pun akan membuat harga emas meningkat.

Baca juga: Simak, 7 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu

  • Kebijakan moneter

Harga emas sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau dikenal The Fed). Kebijakan moneter merupakan kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.

Suku bunga The Fed yang turun, membuat harga emas berpotensi naik. Ini karena dolar menjadi tidak menarik lagi sebagai pilihan investasi dan masyarakat memilih menempatkan uangnya dalam berinvestasi emas.

 

  • Penawaran dan permintaan emas

Hukum penawaran dan permintaan berlaku pada harga emas. Semakin besar permintaan dibandingkan penawaran, membuat salah satu logam mulia ini akan naik.

Sebaliknya, harga emas akan turun jika penawarannya lebih tinggi dibandingkan permintaannya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu IHSG, Fungsi, dan Cara Membacanya

  • Kondisi global

Kondisi politik, ekonomi, krisis, resesi, hingga perang menjadi salah satu pemicu naik turunnya harga emas. Kondisi ekonomi yang aecau, krisis, atau perang membuat harga emas melonjak naik.

Ketidakpastian kondisi global membuat para investor beralih menginvestasikan dana yang dimiliki ke dalam aset aman seperti emas.

Setidaknya terdapat tiga alasan emas bisa dipilih sebagai suatu investasi di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Yaitu nilai emas tetap terjaga di tengah inflasi atau deflasi, nilai emas tetap terjaga meskipun terjadi krisis ekonomi atau perang, hingga permintaan emas yang tidak berkurang di tengah ketersediaannya yang terbatas.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Obligasi dan Jenisnya

  • Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)

Harga emas dalam negeri mengacu harga emas internasional yang dikonversi dari dolar AS ke mata uang rupiah. Sehingga, harga emas sangat dipengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar AS.

Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, maka harga emas lokal menguat, Sebaliknya, nilai tukar rupiah yang melemah, membuat harga emas lokal cenderung turun.

Nah, begitulah ulasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga emas. Sebelum memilih berinvestasi emas, pastikan investor telah mengetahui mengenai investasi tersebut termasuk kelebihan dan kekurangannya.

Baca juga: Pahami, Ini Pengertian Surat Utang Negara dan Jenisnya

Baca juga: Pahami, Ini Cara Membaca IHSG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com