Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Pemerintah Akan Perbanyak SPBU Nelayan di Indonesia

Kompas.com - 14/05/2023, 23:11 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya menghadirkan lebih banyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di berbagai desa nelayan di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup nelayan. 

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menghadirkan SPBUN melalui program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan.

Program SPBU nelayan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan sekaligus membenahi bisnis model perikanan di Indonesia.

Baca juga: Daftar 10 Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Aset Terbesar di Indonesia

"Kami melihat pentingnya kita membangun jaringan SPBU mini untuk nelayan. Kami menyadari 60 persen biaya produksi nelayan habis hanya untuk membeli bahan bakar," kata Teten dalam keterangannya, Minggu (14/5).

Selama ini, lanjut Teten, nelayan membeli BBM di pasar eceran yang mahal antara Rp 10.000 sampai Rp 12.000. Karena itu, persoalan ini harus segera diselesaikan. 

"Ada 11 ribu desa nelayan, tapi baru ada 338 SPBU. Maka pemerintah akan bangun secara bertahap SPBU mini supaya pasokan BBM dekat dengan desa nelayan," ujar Teten.

Baca juga: Layanan BSI Belum Maksimal, Pelaku Usaha di Aceh Barat Mengeluh

Teten menambahkan saat ini sudah ada 7 SPBUN yang hadir melalui program Solusi yakni di Lhoknga, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya, dan Lombok Timur. Dia memastikan pemerintah akan memperbanyak SPBU nelayan melalui program Solusi di Indonesia.

"Tahun ini ada 7 piloting dan bahkan Presiden meminta diperbanyak menjadi 250. Insya Allah kita akan kejar target itu," ungkap Teten.

Lebih lanjut, Teten mengatakan, sektor kelautan Indonesia sebenarnya memiliki potensi keunggulan dengan keragaman sumber daya laut yang besar. Namun, pengembangannya saat ini belum dilakukan secara optimal.

Baca juga: Flu Babi Afrika Serang RI, Mentan: Kayaknya Virus Bangkit Lagi

Oleh karena itu, dia berharap Koperasi Tunas Usaha Sejahtera tidak hanya mengelola solar bagi para nelayan, tapi juga mengembangkan potensi sumber daya yang ada agar bisa meningkatkan kesejahteraan para nelayan anggotanya.

"Koperasi nelayan jangan hanya menyalurkan solar tapi juga bisa mengelola bisnis turunan hasil dari para nelayan," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com