Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait

Neraca Perdagangan RI Surplus 3 Tahun Berturut-turut

Kompas.com - 15/05/2023, 12:10 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan RI mengalami surplus sebesar 3,94 miliar dollar AS pada April 2023. Ini menjadi bulan ke-36 atau 3 tahun secara berturut-turut neraca perdagangan mengalami surplus.

Surplus perdagangan tersebut dibentuk dari nilai ekspor April sebesar 18,03 miliar dollar AS dan nilai impor sebesar 15,35 miliar dollar AS. Jika dilihat berdasarkan komoditasnya, surplus neraca perdagangan masih ditopang oleh komoditas non migas yang mencatat surplus 5,64 miliar dollar AS, sementara komoditas migas defisit sebesar 1,70 miliar dollar AS.

"Neraca perdagangan Indonesia sampai April 2023 mengalami surplus selama 36 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, Imam Machdi, dalam konferensi pers, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Kian Menyusut, Nilai Ekspor RI Hanya 19,29 Miliar Dollar AS pada April 2023


Imam mengatakan, nilai surplus perdagangan April 2023 lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 2,83 miliar dollar AS. Namun demikian, nilai surplus April lalu lebih rendah dari April 2022 sebesar 7,56 miliar dollar AS.

"Surplus Mei menguat dibadingkan bulan sebelumnya meskipun tercatat lebih rendah dari suplus April 2022," katanya.

Jika dilihat lebih rinci, komoditas yang menopang surplus neraca dagang ialah, bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan, serta besi dan baja. Sementara itu, komoditas minyak mentah dan hasil minyak menyebabkan defisit pada komoditas migas.

"Surplus neraca peradagangan pada April 2023 yang lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya terjadi di tengah penurunan nilai impor yang lebih dalam dibandingkan penurunan ekspor," ucap Imam.

Baca juga: Di KTT ASEAN, Indonesia dan Malaysia Sepakat Perkuat Perdagangan Kelapa Sawit dan Karet

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com