Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Bergerak di Zona Merah, Rupiah Menguat

Kompas.com - 16/05/2023, 09:42 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (16/5/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.12 WIB, IHSG berada pada level 6.701,08 atau turun 10,65 poin (0,16 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.711,74.

Sebanyak 203 saham melaju di zona hijau dan 175 saham di zona merah. Sedangkan 216 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 689,85 miliar dengan volume 1,9 miliar saham.

Baca juga: Proyeksi IHSG Hari Ini: Bakal Melemah?

Bursa Asia pagi ini bergerak mixed dengan penurunan Shanghai Komposit 0,21 persen (7 poin) pada level 3.303,54, dan Strait Times yang melemah 0,19 (6,1 poin) pada level 3.208,21. Sementara itu, Nikkei menguat 0,54 persen atau 160,2 poin pada level 19.784,9, dan Hang Seng Hongkong di level 20.057,9 atau naik 0,43 persen (86,47 poin).

Pada penutupan perdagangan Senin, Wall Street berakhit hijau. S&P 500 menguat 0,3 persen menjadi 4.136,28. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,14 persen (47,98 poin) ditutup pada level 33.348,60. Sementara itu Nasdaq Komposit bertambah 0,66 persen menjadi 12.365,21.

Sebelumnya, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, indikator membentuk candle hammer dan diperkirakan mengakhiri pembentukan wave b karena masih ditutup di atas Fiboancci retracement 61,8 persen dari wave a.

“Namun demikian penurunan kembali di bawah 6.667 dapat mengisyaratkan ekstensi wave b menuju zona support 6.590-6.612. Level support IHSG hari ini berada di 6.667, 6.612, 6.590 dan 6.542, sementara level resistennya di 6.760, 6.825, dan 6.852. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” kata Ivan dalam analisisnya.

Rupiah

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini berhasil bangkit.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.15 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.790 per dollar AS, atau naik 14 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.804 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra, penguatan rupiah terjadi didorong oleh data indeks manufaktur AS menunjukkan kontraksi yang dalam. Indeks manufaktur yang berada di level -31,8, level merupakan yang terendah sejak April 2020.

“Hasil ini menambah kekhawatiran pasar soal kemungkinan resesi di AS. Rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dollar AS, karena sentimen tersebut. Ekspektasi jeda kenaikan suku bunga acuan juga membantu pelemahan dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Dari dalam negri, hasil surplus neraca perdagangan bisa memberikan persepsi positif terhadap rupiah meskipun terjadi penurunan ekspor dan impor. Penurunan ekspor dan impor dianggap wajar karena libur idul fitri.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak menguat ke arah Rp 14.750 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.830 per dollar AS.

Baca juga: Indonesia Jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga Islamic Development Bank

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com