Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Ungkap Potensi Kerja Sama dengan China, Seperti Apa?

Kompas.com - 25/05/2023, 13:37 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan invetasi China di Indonesia memiliki porsi yang besar. Erick mengungkapkan, Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbuka, dimana BUMN, swasta dan UMKM berkolaborasi.

Ekonomi terbuka juga memungkinkan investor asing untuk menjalin hubungan bilateral dengan Indonesia.

“Kalau kita lihat data-data hari ini yang paling banyak berinvestasi di Indonesia adalah China. Kita harap hubungan Indonesia dan China ini bisa saling menguntungkan. Kalau bicara mengenai ekonomi terbuka, Indonesia sangat terbuka untuk investasi termasuk bilateral, seperti dengan Korea, Jepang, hingga AS,” kata Erick di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Dia mengatakan, sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen tiap tahunnya, Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi tersebesar di 2045.

Baca juga: Luhut Rayu Perusahaan Fiberglass China Bangun Pabrik di Indonesia

Di sisi lain hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, yang mana untuk menjawab kebutuhan di masa depan, pembangunan infrastruktur digital perlu ditingkatkan, salah satu upayanya adalah kerja sama dengan asing.

“Suka tidak suka, digital ekonomi merupakan bagian dari generasi muda yang berharap sebuah kemudahan dan perubahan. Ini menarik, tidak mungkin Indoensia dengan penduduk 280 juta, baru tiga kota yang masuk dalam Smartcity Index,” jelasnya.

“Dulu, defisit perdagangan Indoenesia dan China mencapai hampir 17 miliar dollar AS, sekarang defisitnya 1,7 miliar dollar AS, artinya perdagangan yang menguntungkan,” jelasnya.

Erick menilai kerja sama dengan China sangat menguntungkan dan perlu dilakukan peningkatan. Adapun beberapa peluang kerja sama yang bisa digarap mencakup di sektor energi, pangan, dan kesehatan.

“Indonesia tantangannya kedepan, termasuk ketahanan energi, pangan, dan kesehatan. Kita sangat terbuka untuk kolaborasi,” jelas dia.

Baca juga: China Bakal Investasi Rp 4,3 Triliun ke RI untuk Proyek Bioteknologi

Pembangunan smart city

Erick mengungkapkan, potensi lain yang dilihat untuk kerja sama adalah pembangunan Smart City. Ada isu tarik menarik yang terjadi di Indonesia, ketika berbicara mengenati tempat tinggal, properti dan pertanian.

Sebagai negara yang 76 persen merupakan lautan, dan 24 persen adalah daratan, Erick menilai tidak cukup lahan untuk membangun rumah. Namun, kerja sama dengan PT KAI bisa menjawab kebutuhan akan perumahan, yakni dengan intergrasi dan konektivitas antara transportasi dan perumahan.

“Jadi ada isu tarik menarik yang terjadi, tanahnya enggak cukup. Nah itu kenapa kita juga harus berkolaborasi dengan PT KAI untuk menjadikan bangunan-bangunan tinggi untuk jadi solusi konektivitas antara kereta dan rumah, mau tidak mau konsep digital akan bermain disitu,” ungkapnya.

Erick menjelaskan, Indonesia memiliki market ekonomi yang bisa disinergikan dengan negara-negara sahabat yang percaya dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, melalui win-win solution.

Menurut dia, menjalin kolaborasi dengan negara sahabat salah satunya China juga bisa meningkatkan keterbukaan lapangan pekerjaan, yang selama ini menjadi isu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com