Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gatot Rahardjo
Pengamat Penerbangan

Pengamat penerbangan dan Analis independen bisnis penerbangan nasional

Menata Ulang Bandara Internasional di Indonesia

Kompas.com - 01/06/2023, 13:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INI fakta dan data mengenai bandara internasional di Indonesia. Dari 34 bandara internasional yang ada, ternyata 10 bandara tidak melayani penerbangan internasional, baik penumpang maupun kargo.

Sisanya, 24 bandara memang melayani penerbangan internasional, tetapi pasarnya hanya terpusat di dua bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Jumlah lalu lintas penumpang dan kargo di dua bandara tersebut, menurut Direktorat Angkutan Udara (DAU) -Ditjen Perhubungan Udara -Kementerian Perhubungan, mencapai 88 persen dari jumlah pergerakan di seluruh Indonesia. Sedangkan sisanya 12 persen dikeroyok oleh 22 bandara lainnya.

Fakta lain yang menyedihkan, ternyata penerbangan internasional Indonesia itu banyak bergantung pada bandara di negara tetangga, yaitu Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia dan Bandara Internasional Changi di Singapura.

Walau demikian, Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan no. KM 166 tahun 2019 justru berencana menambah empat bandara internasional sehingga jumlahnya menjadi 38 bandara.

Fakta dan data tersebut dipaparkan oleh para narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakn oleh Badan Kebijakan Transportasi -Kementerian Perhubungan pada Selasa, 30 Mei 2023 lalu.

Tujuan FGD untuk menghimpun perkembangan kondisi penyelenggaraan bandar udara internasional saat ini dan mendapatkan berbagai saran, masukan, tanggapan dari stakeholders untuk mengevaluasi penyelenggaraan bandar udara internasional di Indonesia.

Tergantung Malaysia dan Singapura

Menurut data dari DAU, lalu lintas penumpang penerbangan internasional di Indonesia pada tahun 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 adalah 37,3 juta pergerakan datang dan pergi.

Namun perlu dicatat bahwa pergerakan ini adalah campuran antara penumpang paspor Indonesia, yaitu sekitar 17,3 juta pergerakan dan penumpang paspor luar negeri sekitar 20 juta pergerakan.

Dari total pergerakan penumpang internasional tersebut, menurut catatan Dr. Ir. Hisar M Pasaribu dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi salah satu narasumber FGD tersebut, hampir 50 persen tujuannya adalah Malaysia dan Singapura, yaitu lebih dari 18 juta pergerakan.

Jumlah ini cenderung menurun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang pernah mencapai 63 persen.

Artinya pada 2019 itu semakin banyak lalu lintas ke negara lain selain dua negara tersebut. Negara yang banyak melakukan penerbangan langsung adalah Australia dan China.

Dengan demikian, dapat diartikan bahwa sebenarnya lalu lintas penerbangan internasional Indonesia masih bergantung pada bandara internasional Malaysia dan Singapura sebagai tujuan dan atau hub untuk transit ke negara lain.

Penataan ulang

Dari data dan fakta tersebut terungkap betapa tidak efisiennya keberadaan bandara internasional di Indonesia.

Hal ini sebenarnya juga sudah diketahui oleh Presiden Joko Widodo yang kemudian memberikan arahan untuk menata ulang bandara udara internasional di Indonesia pada rapat terbatas, 18 April 2022 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com