Sementara itu, pemerintah Hungaria melalui Kedutaan Besar Hungaria untuk Indonesia berharap proyek MLFF senilai 300 juta dollar AS atau Rp 4,48 triliun ini dapat segera terlaksana dengan baik dan menjadi milestone bagi hubungan bilateral kedua negara.
"Kami menilai MLFF yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional ini dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi serta mengakselerasi upaya Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di 2045," kata Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay pada kesempatan yang sama.
Diharapkan proyek berskema Design-Build-Finance-Operate-Transfer (DBFOT) dengan masa konsesi 9 tahun ini akan membawa Indonesia sebagai salah satu negara pengguna teknologi pembayaran jalan tol paling mutakhir di Asia Tenggara.
Adapun MLFF merupakan teknologi pembayaran tol terkini berbasis teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) yang memungkinkan transaksi pembayaran tol tanpa berhenti melalui aplikasi di smartphone dan dibaca melalui satelit.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan, skema transaksi tol non-tunai nirsentuh tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di jalan tol tetap dilanjutkan.
"Ya lanjut terus, itu kan (masalah) internal saja," papar Basuki kepada media dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Rencana pelaksanaan MLFF pertama yakni di Jalan Tol Bali Mandara mulai 1 Juni 2023 juga akan tetap diteruskan.
"Targetnya Juni ini kalau masih bisa dikaji lagi, kita teruskan saja," imbuh Basuki.
Bahkan saat di lingkungan Istana Negara, Jakarta, Basuki menyebut pelaksanaan sistem MLFF tetap akan diberlakukan pada Desember 2023.
"Harus tetap jalan kan untuk semua nanti Desember. Tetap, schedulenya belum berubah, kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.