SAAT artikel ini saya tulis, gelaran Heli Expo Asia atau Hexia 2023 baru saja selesai. Selama 4 hari pelaksanaan Expo tersebut dari tanggal 15 sampai 18 Juni 2023, jumlah total pengunjung, baik pebisnis maupun masyarakat umum yang melakukan registrasi hampir mencapai 20.000 orang.
Di acara tersebut juga banyak dilakukan kegiatan bisnis seperti penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) maupun perjanjian bisnis terkait helikopter.
Dengan demikian, bisa dikatakan Hexia yang merupakan pameran internasional helikopter pertama di Indonesia itu berlangsung dengan sukses.
Saya tidak akan membahas tentang pameran itu, kecuali berharap agar pameran tersebut bisa berlanjut pada tahun-tahun berikutnya dengan lebih besar dan semarak.
Saya akan membahas tentang helikopter di Indonesia, terutama terkait multifungsi dan perannya bagi Indonesia.
Helikopter sebenarnya adalah sejenis pesawat terbang. Hanya saja jika pesawat terbang yang biasa kita kenal itu disebut bersayap tetap, kalau helikopter bersayap tidak tetap atau rotary wing.
Perbedaan lain, helikopter bisa mengudara (take off) dan mendarat (landing) secara vertikal atau disebut sistem Vertical Take Off Landing (VTOL), sedangkan pesawat terbang take off dan landing secara horisontal.
Helikopter juga bisa terbang hovering atau melayang tetap. Dalam perkembangannya, teknologi VTOL dan hovering juga diadopsi beberapa jenis pesawat terbang.
Helikopter bukan barang baru di Indonesia. Helikopter pertama dibawa dan diperkenalkan oleh perwira TNI AU Wiweko Soepono pada 1953, yaitu jenis Hiller-360.
Keberadaan pesawat jenis ini langsung menyedot perhatian masyarakat, termasuk Presiden Soekarno dan Ibu Negara Fatmawati yang kemudian diantar oleh Wiweko untuk terbang berputar-putar melihat kota Jakarta dari angkasa.
Bung Karno bahkan memakai helikopter sebagai pesawat kepresidenan, dan itu merupakan helikopter kepresidenan pertama di dunia.
Bung Karno mungkin sudah menyadari bahwa pesawat jenis ini mempunyai multifungsi sehingga dapat membantu berbagai macam kebutuhan masyarakat.
Dengan sistem VTOL dan hovering, pesawat ini dapat menjangkau daerah-daerah yang sempit dan terpencil karena hanya membutuhkan sebidang tanah keras untuk dapat terbang dan mendarat.
Karena helikopter merupakan sejenis pesawat terbang, maka ia juga antiterperangkap lalu lintas macet, tidak seperti jenis transportasi darat seperti bus atau mobil.
Dengan sistem VTOL dan hovering itu pula helikopter kemudian digunakan untuk fungsi-fungsi selain pengangkutan penumpang dan barang serta keperluan militer.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.