Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef: 70 Persen Masyarakat RI Tidak Lagi ke Kantor Cabang Bank

Kompas.com - 20/06/2023, 20:16 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia disebut sudah mengurangi penggunaan layanan keuangan di kantor cabang bank.

Peneliti Ekonomi Digital dari Institute for Development of Economic and Financial (Indef) Nailul Huda mengatakan, sekitar 60-70 persen masyarakat sudah tidak pernah ke kantor cabang bank, sehingga ada tren penurunan jumlah kantor cabang bank.

Di sisi lain, terdapat peningkatan transaksi di mobile banking. Sekitar 30-50 persen orang menggunakan layanan mobile banking sebanyak 7 hingga 10 kali dalam sebulan, bahkan bisa lebih dari 10 kali.

Baca juga: Bank Digital Masuk Daftar 10 Bank Terbaik Indonesia Versi Forbes

“Kita bisa melihat adanya pergeseran tren dalam memanfaatkan layanan keuangan. Pandemi ini menjadi akselerator. Ke depannya, dapat dipastikan penggunaan mobile banking atau mobile apps akan meningkat, didorong dengan adanya teknologi yang canggih," ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (20/6/2023).

Ia menambahkan, dengan adanya perubahan perilaku masyarakat, didukung tingginya peminat Gen Y dan Gen Z, dan kolaborasi antar stakeholders bidang keuangan dan digital, akan membuat penggunaan mobile banking ini semakin meningkat.

Meskipun perbankan digital sangat disukai karena ketersediaan layanan selama 24/7 dan proses yang sepenuhnya digital, survei Consumer Payment Attitudes Study 2022 menemukan, bank tradisional masih menjadi yang terdepan sebagai pilihan bank utama.

Baca juga: Bank Digital di Indonesia Makin Ramai, Siapa yang Modalnya Paling Kuat?

 

Hal ini masih didominasi alasan keamanan dan penilaian kredit. Huda menjelaskan, sebanyak 46 persen nasabah masih takut rekeningnya diretas.

Sementara, 39 persen nasabah khawatir akan terjadinya transaksi tidak sah atau penipuan, ditambah sebanyak 35 persen khawatir jaringan yang tidak stabil.

Selanjutnya ia mengungkapkan, alasan populer untuk tetap memilih bank tradisional sebagai bank utama antara lain karena sebanyak 24 persen nasabah bilang penilaian kredit menggunakan data keuangan alternatif.

Baca juga: Strategi 4 Bank Digital Genjot Jumlah Nasabah

Sedangkan, sebanyak 23 persen nasabah merasa uangnya lebih aman disimpan di bank tradisional.

Adapun, sebanyak 21 persen nasabah merasa mendapatkan layanan pelanggan yang baik, dan pinjaman dapat diproses dan dicairkan lebih cepat.

"Untuk itu, menjadi penting untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat, baik literasi keuangan maupun digital, terutama hal-hal yang berkaitan dengan keamanan data, sehingga bisa mengurangi risiko saat menggunakan layanan bank digital," tutup dia.

Baca juga: Menimbang Dampak Kenaikan Suku Bunga Acuan ke Bank Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com