Oleh: Rangga Septio Wardana dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Perkembangan teknologi membuat semua pelaku bisnis harus beradaptasi dengan ekosistem digital. Hal ini didukung data Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) yang menyatakan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 210 juta orang.
Ekosistem digital diharapkan dapat mendorong pelaku bisnis untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memajukan bisnisnya. Pasalnya, ekosistem digital dianggap sebagai cara yang lebih efisien dalam berbisnis.
Informasi ini pun menjadi pembahasan utama siniar Obsesif bertajuk “Caron Toshiko: Sinergi Komunitas dalam Ekosistem Digital”, yang dapat diakses melalui tautan dik.si/ObsesifCaron.
Ekosistem digital adalah sebuah sumber daya teknologi informasi yang saling terhubung dan dapat berfungsi sebagai sebuah unit. Ekosistem digital terdiri dari pemasok, pelanggan, mitra dagang, aplikasi, penyedia layanan data pihak ketiga, dan seluruh teknologi yang berkaitan.
Ekosistem digital memungkinkan integrasi praktik business-to-business (B2B), aplikasi perusahaan, dan data dalam satu ekosistem untuk mengontrol teknologi baru dan lama, membangun proses secara otomatis, dan mengembangkan bisnis yang dijalankan secara konsisten.
Baca juga: Peran UMKM Menahan Resesi Ekonomi 2023
Dengan adanya ekosistem digital, pihak-pihak yang terlibat dalam suatu bisnis dalam bertemu, bertransaksi, menerapkan strategi pemasaran yang relevan, dan mengembangkan bisnis.
Ekosistem digital diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk lebih berkembang. Pasalnya, ekosistem digital mampu membuat proses bisnis lebih efisien. Dengan demikian, hal ini dapat menciptakan potensi-potensi baru, di antaranya sebagai berikut.
Pesatnya perkembangan teknologi terkadang membawa tantangan untuk banyak pihak, terlebih untuk unit usaha skala kecil dan menengah yang masih asing dengan konsep digitalisasi.
Maka dari itu, hadirnya ekosistem digital akan membantu setiap unit bisnis untuk beradaptasi dengan teknologi baru.
Ekosistem digital mampu membuat semua pihak yang terlibat dalam bisnis dapat saling terhubung dan terintegrasi dengan baik. Hal ini tentu akan membawa manfaat besar untuk bisnis dan membuka peluang pendapatan baru.
Contohnya adalah munculnya berbagai aplikasi pesan antar makanan secara daring yang membuat transaksi lebih cepat, praktis dan akurat. Dengan demikian, pelaku bisnis makanan dan minuman berpeluang mendapatkan pelanggan baru dengan memasarkan produknya di aplikasi tersebut.
Dengan ekosistem digital, proses bisnis akan lebih cepat dan efisien. Hal ini karena semua telah terhubung dalam suatu sistem, sehingga relasi yang terjalin antar pelaku bisnis akan semakin baik.
Baca juga: Pemanfaatan Wilayah Konservasi jadi Ekowisata
Ekosistem digital juga akan mendorong para pelaku bisnis untuk berkolaborasi menciptakan pasar yang ideal.
Indonesia sebenarnya memiliki kuantitas sumber daya manusia yang cukup besar, namun tidak diimbangi dengan peningkatan kualitasnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya