Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara AI Bantu Perusahaan Tingkatkan Kepuasan Kerja Karyawan

Kompas.com - 28/06/2023, 10:00 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang baik berpengaruh besar pada kesuksesan perusahaan dan kesejahteraan para karyawannya.

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) digadang-gadang sebagai teknologi yang akan merevolusi pengelolaan SDM dengan memperlancar berbagai proses human resources (HR), mulai dari rekrutmen hingga perencanaan pertumbuhan karir karyawan.

Chief Customer Officer Mekari Arvy Egadipoera mengatakan, teknologi AI akan mendisrupsi dunia HR secara positif, baik bagi perusahan dan karyawan.

Baca juga: PIDI 4.0 Dorong Pengembangan AI dalam Ekosistem Industri

“Di beberapa tahun ini, dunia kerja telah mengalami perubahan signifikan, mulai dari penggunaan teknologi saat bekerja hingga bentuk kerja hybrid work,"  ujarnya dalam siaran persnya, Rabu (28/6/2023).

"Perubahan-perubahan tersebut menuntut HR untuk memanfaatkan sistem dan perangkat yang lebih canggih untuk mengatur talenta di dalam perusahaan serta memenuhi kebutuhan karyawan. Di sini, AI bisa menjadi alat yang digunakan perusahaan untuk berinovasi di bagian perencanaan dan pengelolaan SDM secara strategis," sambung dia.

Lebih lanjut Arvy mengatakan berdasarkan riset Gartner yang berjudul “Predicts 2023: HCM Technology Transformation” menunjukkan bahwa AI yang tertanam dalam solusi teknologi untuk HR akan mendukung otomatisasi, pengambilan keputusan, dan personalisasi.

Baca juga: Apakah Artificial Intelligence (AI) akan Menghilangkan Banyak Pekerjaan di Masa Depan?

Dia pun membeberkan ada 5 cara AI memajukan cara perusahaan mengelola SDM, termasuk mencari, merekrut, dan mempertahankan karyawan.

Pertama adalah memahami karyawan dengan lebih baik. Arvy menjelaskan AI dapat mengolah data terkait performa dan pola kerja para karyawan untuk memberikan masukan, atau insights, mengenai kesejahteraan kerja para karyawan.

Bahkan AI bisa menganalisa data untuk mendeteksi tanda-tanda employee burnout, atau keletihan, serta potensi ketidakpuasan kerja lainnya. Berdasarkan analisis tersebut, perusahaan bisa segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah sebelum meluas.

Baca juga: Dari AI hingga Cloud Computing, Ini 4 Skill Paling Dibutuhkan Dunia Kerja Masa Depan

“Perusahaan yang cepat menjawab masalah yang dihadapi karyawan akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi performa optimal para karyawan,” kata Arvy.

Kedua, AI bisa mengotomatisasi pengerjaan laporan strategis. Hal ini pun menurut Arvy bisa membantu perusahaan khususnya tim HR untuk mengetahui status terkini akan SDM dan merencanakan kebutuhan akan karyawan ke depannya.

Selain itu kemampuan AI bukan saja mengolah data yang banyak, namun juga meramu data tersebut menjadi laporan yang mudah dibaca, akan meningkatkan efisiensi tim HR dalam hal pelaporan.

Baca juga: 5 Manfaat AI dalam Mengembangkan Skala Bisnis dan Melayani Konsumen

“Terbebasnya tim HR dari tugas repetitif yang menyita waktu, seperti membuat laporan, akan memberikan mereka ruang dan waktu untuk fokus ke tugas utama, yaitu merancang dan menjalankan program yang baik bagi kesejahteraan karyawan,” sebut Arvy.

Ketiga adalah AI bisa memperlancar proses rekrutmen. Proses rekrutmen menguras tenaga baik perusahaan dan kandidat karena perusahaan membutuhkan waktu lama untuk membaca dan mengulas hingga ratusan CV.

Algoritma cerdas AI, bila ditanam di dalam software HR, dapat menganalisa dengan instan CV dan data kandidat, kemudian mencocokannya dengan kebutuhan dan persyaratan sebuah posisi. Perusahaan dan kandidat pun terbantukan karena AI mempercepat terpilihnya kandidat yang serasi dengan tuntutan peran.

Baca juga: Berlomba dengan AI

Selanjutnya yang keempat adalah AI bisa menganalisa sentimen dan kepuasan karyawan. Dengan adanya algoritma AI yang memproses bahasa dapat dikerahkan untuk mengolah survei karyawan dan komunikasi internal untuk mendapatkan umpan balik dari karyawan akan kepuasan akan kondisi kerja mereka.

“Emosi yang dirasakan karyawan berpengaruh besar pada motivasi kerja mereka. Sebab itu, perusahaan juga harus sensitif atas sentimen karyawan agar perusahaan bisa mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan karyawan akan lingkungan kerja yang sehat,” ujar Arvy.

Sementara yang kelima AI bisa merancang jalur karir karyawan. AI mampu mengolah data terkait performa kerja untuk mengidentifikasi potensi dari masing-masing karyawan, kemudian merancang pelatihan terpersonalisasi yang akan mengoptimalkan talenta setiap karyawan.

Baca juga: Ketika Saham Rekomendasi Teknologi AI Ungguli Pilihan Manajer Investasi

Karyawan pun akan bertumbuh secara profesional sehingga lebih mantap dalam mengembangkan karir.

“Perusahaan perlu mendukung pertumbuhan karir para karyawan untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki calon-calon pemimpin berbakat yang akan semakin memajukan bisnis,” sebut Arvy.

Arvy juga menilai ke depannya, perkembangan tanpa henti dari teknologi AI akan membuka berbagai cara baru bagi perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan SDM dan kesejahteraan kerja para karyawan.

“Perusahaan yang sigap dalam merangkul AI akan menjadi lebih inovatif dalam hal pengelolaan SDM. Inovasi terkait HR akan memastikan bahwa perusahaan menciptakan budaya dan lingkungan kerja kondusif bagi karyawan yang akan menjalankan berbagai rencana untuk kemajuan bisnis,” pungkasnya.

Baca juga: Aplikasi Penerjemah Berbasis AI Bantu Pengusaha Tekan Biaya Saat Jangkau Pasar Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com