Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sekjen Kemenaker Sebut Pemerintah Terus Tingkatkan Pelayanan Informasi Pasar Kerja bagi Masyarakat

Kompas.com - 28/06/2023, 08:57 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi mengungkapkan, pemerintah melalui Kemenaker terus berkomitmen untuk mengonsolidasaikan informasi demand pasar kerja bagi masyarakat.

Hal tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan perusahaan/industri sekaligus mendapatkan tenaga kerja yang bekompetensi.

"Salah satu upaya untuk mengonsolidasaikan informasi demand pasar kerja adalah dengan meningkatkan pelayanan informasi pasar kerja," ujar Anwar melalui keterangan persnya, Rabu (28/6/2023).

Ungkapan itu disampaikan Anwar saat memberikan sambutan pada acara Konsolidasi Informasi Demand Pasar Kerja di Kota Tangerang, Banten, Selasa (27/6/2023).

Anwar mengatakan, bonus demografi berdampak baik bagi pembangunan Indonesia. Sebab, penduduk dengan usia produktif bertambah dau kali lipat dari penduduk nonproduktif, sehingga berpeluang mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Perhatian Keselamatan Kerja, Pelindo Petikemas Terima 16 Penghargaan K3 dari Kemenaker

Di sisi lain, bonus demografi juga dapat menjadi ancaman bagi Indonesia. Banyaknya jumlah penduduk produktif menambah angka pengangguran jika tidak disertai dengan peningkatan kualitas tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja.

"Ini menjadi catatan bagi kami. Jika pengangguran masih didominasi oleh angkatan kerja lulusan pendidikan sekolah menengah ke bawah, kompetensi dan daya saing tenaga kerja kita masih sangat kurang," kata Anwar.

Ia melanjutkan, berdasarkan laporan Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) 2015, Indonesia tidak mengalami kekurangan jumlah lulusan sekolah, tetapi angkatan kerja dengan keahlian yang tepat untuk bekerja.

Data World Digital Competitiveness 2021 mencatat, daya saing digital di Indonesia berada pada peringkat 53 dari 64 negara. Kondisi ini menunjukkan bahwa di tengah ledakan adopsi teknologi, daya saing digital Indonesia masih rendah.

"Digitalisasi telah membawa perubahan terhadap jenis pekerjaan dan keahlian yang dibutuhkan di pasar kerja," ucap Anwar.

Baca juga: Itjen Kemenaker Gelar Raker 2023, Bahas Pentingnya Integritas untuk Cegah Tindak Korupsi

Lebih lanjut, Anwar mengatakan, tantangan terberat bagi Indonesia dalam menghadapi era teknologi adalah menyiapan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing tinggi.

"SDM unggul Indonesia harus mampu bersaing serta siap menghadapi tantangan global dan revolusi industri saat ini," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com