Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga

Kompas.com - 28/06/2023, 09:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah merosot lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Selasa (27/6/2023) waktu setempat, di tengah sinyal bahwa bank sentral mungkin belum selesai menaikkan suku bunga.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 2,6 persen atau 1,92 dollar AS menjadi sebesar 72,26 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,4 persen atau 1,67 dollar AS AS menjadi sebesar 67,70 dollar AS per barrel.

"Harga (minyak) utamanya bergantung pada ekspetasi suku bunga yang selalu berubah," ujar Analis Oanda, Craig Erlam.

Baca juga: BBM Baru Pertamina Pertamax Green 95 Dijual Mulai Juli 2023

Pada Selasa kemarin, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan bahwa inflasi yang sangat tinggi membuat bank harus menghindari kebijakan penghentian kenaikan suku bunga. Artinya, ada potensi untuk melanjutkan kenaikan suku bunga.

Padahal tren suku bunga tinggi bisa melemahkan aktivitas ekonomi sehingga membebani permintaan terhadap minyak.

Sementara itu, di Amerika Serikat (AS), data terbaru menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen AS meningkat pada Juni 2023 ke level tertinggi dalam hampir 1,5 tahun di tengah pembaruan optimisme pasar tenaga kerja.

Baca juga: Nama BBM Baru Pertamina dan Kota Pertama yang Menjualnya

Data yang menggambarkan potensi permintaan itu, membuat Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) kemungkinan menaikkan kembali suku bunganya untuk memperlambat permintaan guna menekan laju inflasi.

The Fed yang telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 500 basis poin sejak Maret 2022, memberi isyarat bahwa akan ada dua kali lagi kenaikan suku bunga hingga akhir tahun dengan masing-masing 25 basis poin.

Pada perdagangan Senin, harga minyak dunia sebenarnya sempat naik tipis karena pelaku pasar mempertimbangkan potensi terjadinya gangguan pasokan menyusul ketidakstabilan politik di Rusia.

Baca juga: Dorong Kendaraan Listrik, Pemerintah Bakal Persulit Mobil BBM

Meski begitu, bentrokan yang terjadi antara militer Rusia dan kelompok tentara bayaran Wagner Group dapat dihindari pada Sabtu kemarin, setelah tentara bayaran bersenjata lengkap menarik diri dari kota Rostov di Rusia selatan.

"Gelombang geopolitik terbaru dengan cepat menjadi tidak berarti dibandingkan dengan pertimbangan ekonomi makro yang terus-menerus bergejolak,” kata Tamas Varga dari PVM.

Baca juga: Campur Pertamax dan Bioetanol, Pertamina Bakal Jual BBM RON 95

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Whats New
Hitungan Cicilan Pinjol dengan Biaya Pinjaman 0,4 Persen dalam Berbagai Tenor

Hitungan Cicilan Pinjol dengan Biaya Pinjaman 0,4 Persen dalam Berbagai Tenor

Whats New
[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

Whats New
Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Whats New
Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Whats New
Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Whats New
Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Whats New
Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Whats New
Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Whats New
Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Whats New
United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

Whats New
Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Whats New
Cerita Jokowi, Dulu 'Dicuekin' Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Cerita Jokowi, Dulu "Dicuekin" Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Whats New
Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Whats New
Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com