Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Rekrutmen Kerja di AS Capai 44 Hari, Wawancara Bisa 9 Kali

Kompas.com - 03/07/2023, 15:06 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Para ahli mengamati bahwa terjadi peningkatan yang signifikan waktu wawancara kerja dalam setahun terakhir di Amerika Serikat (AS).

Pakar sekaligus pelatih karir Steven Leitch mengatakan, belakangan ini para pencari kerja mendapatkan pengujian yang lebih ketat dari sebelumnya.

“Sepertinya ini menjadi tren yang berkembang di berbagai industri, dengan kandidat menjalani lebih banyak putaran wawancara dan pengujian ketat daripada sebelumnya,” kata Leitch mengutip CNBC, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Tips Lolos Wawancara Kerja dan Mendapatkan Gaji Tinggi

Berdasarkan laporan perusahaan solusi tenaga kerja Josh Bersin Company dan AMS, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk rekrutmen karyawan baru mencapai periode terlama sepanjang masa.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata tingkat waktu rekrutmen karyawan pada tahun ini mengalami peningkatan di semua industri dari yang sebelumnya hanya 1 hari, menjadi rata-rata 44 hari.

“Seperti yang ditunjukkan oleh data kami, waktu untuk merekrut telah meningkat secara konsisten selama empat tahun terakhir. Jangan salah, pasar perekrutan tidak akan menjadi lebih mudah dalam waktu dekat,” kata Direktur Pelaksana Global Operasi Klien di AMS, Jim Sykes.

Baca juga: 10 Hal yang Wajib Diperhatikan dalam Wawancara Kerja

Lalu, mengapa wawancara kerja semakin lama? Leitch mengatakan, saat ini wawancara kerja menerapkan 3-5 putaran masuk untuk posisi non-manajerial.

“Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi kandidat dari perspektif yang berbeda sembari menghargai waktu kandidat dan mempertahankan proses perekrutan yang efisien,” kata Leitch.

Tetapi fenomena wawancara panjang yang berkembang mencerminkan sifat persaingan yang sangat dan juga tinggi dari pasar kerja saat ini.

Baca juga: 7 Tips Hadapi Wawancara Kerja

“Dengan maraknya pekerjaan jarak jauh dan kumpulan talenta yang lebih besar yang dapat diakses oleh perusahaan, mereka semakin berhati-hati dan mencari lebih banyak cara untuk menilai kandidat secara menyeluruh,” ujar Leitch.

Seorang pencari kerja, Ayomi Samaraweera (32) melalukan 9 kali wawancara kerja dalam satu perusahaan mengatakan proses tersebut sangat menguras tenaga.

“Saya menikmati semua percakapan yang saya lakukan dengan tim tetapi prosesnya menguras tenaga dan tidak ada kejelasan seputar kompensasi di awal, atau kejelasan seperti apa prosesnya,” kata dia.

Baca juga: Calon Mitra Penyandang Disabilitas Dapat Perlakuan Buruk Saat Wawancara Kerja, Grab Indonesia Minta Maaf

Menurut pakar SDM Richard Lambert, fenomena kian lamanya proses rekrutmen karyawan adalah bukti bahwa ketidakpastian ekonomi juga menciptakan suasana kecemasan bagi perusahaan, terutama dengan perekrutan.

“Perekrutan, orientasi, dan pelatihan adalah proses yang mahal dan perusahaan ingin memastikan mereka mendapatkan kandidat yang tepat sejak awal,” ujar Richard.

Dia menambahkan ada kemungkinan bahwa perusahaan yang mengadopsi proses wawancara yang lebih lama bertujuan untuk menciptakan bentuk perekrutan yang lebih adil.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com