Sementara itu, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) akan melakukan pendampingan dari sisi budidaya yang mengacu pada prinsip good agricultural practices (GAP) sesuai dengan standar internasional.
Adapun Puslitkoka merupakan lembaga penelitian kopi tertua di Indonesia yang telah memiliki pengalaman selama ratusan tahun dalam ekosistem bisnis kopi.
Kemudian akses terhadap literasi keuangan disediakan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan beberapa skema pembiayaan yang tersedia.
Pembiayaan bisa digunakan untuk budi daya maupun pengolahan pasca panen sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan. Pengajuan pembiayaan bisa dilakukan melalui Agen 46 yang tersebar di setiap desa.
Selain itu, BNI juga melakukan pendampingan berupa business matching agar kopi rakyat Go Global melalui program Xpora.
Sedangkan PTPN IX terlibat dari sisi pasca panen dengan membantu menyediakan fasilitas pengolahan untuk memberikan nilai tambah bagi produksi kopi rakyat.
Pengolahan di sisi hilir ini, misalnya seperti kegiatan roasting dan packaging, yang diharapkan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat secara eksponensial.
Lalu dalam hal pemasaran, ID Food melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menjadi off-taker yang membeli dan mendistribusikan kopi rakyat. PPI telah melakukan ekspor ke berbagai negara untuk berbagai komoditas termasuk kopi.
Selain itu, digitalisasi untuk memasarkan produk kopi juga akan dilakukan melalui platform digital yang kini tengah dikembangkan oleh Telkom Indonesia dan Perhutani.
Jarwono, perwakilan dari LMDH Jumprit di Kabupaten Temanggung, berharap pendampingan dan intervensi program yang akan dilakukan BUMN ini bisa dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi rakyat secara signifikan.
"Harapan kami memang berkelanjutan. Kami butuh didampingi biar bisa lebih baik lagi, apalagi (kebun) kami ini berbeda karena harus berada di wilayah naungan pohon hutan. Misalnya itu soal varietas yang cocok kami tanam," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.