Lelang bakal dilakukan dengan skema lelang penawaran tertutup atau closed bidding.
Kapan lelang mobil ini dilaksanakan? Simak di sini
4. Bonus Demografi Terjadi Hanya Sekali, Kita Harus Bagaimana?
Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan menghadapi fenomena bonus demografi. Fenomena yang ditandai dengan penduduk usia produktif lebih banyak dari penduduk tidak produktif ini berpotensi menjadi ancaman jika tidak dimanfaatkan dengan benar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bonus demografi hanya akan dirasakan satu kali dalam sejarah suatu bangsa.
Bagi Indonesia, puncak fenomena itu diproyeksi terjadi pada 2030, dengan jumlah penduduk usia kerja akan mencapai 201 juta orang atau setara 68,1 persen dari jumlah penduduk.
"Nah bonus demografi ini hanya 1 kali di dalam sejarah peradaban suatu bangsa. Dan bonus demografi ini untuk menentukan apakah negara kita, negara Indonesia ini mampu lepas dari jebakan negara menengah," tutur dia dalam keterangannya, dikutip Minggu (9/7/2023).
Selengkapnya baca di sini
5. Menteri Bahlil: Mau Jadi Pemimpin Negara Tidak Cukup Berpidato Saja
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai, kecerdasan bukan menjadi satu-satunya faktor yang diperlukan untuk memimpin suatu negara.
Diperlukan berbagai keahlian lain agar dapat menjadi pemimpin negara yang tepat dalam merumuskan kebijakan.
Ia mencontohkan Mantan Perdana Menteri Inggris, Liz Truss. Menurutnya, politikus Britania Raya itu adalah orang yang pandai. Akan tetapi dalam merumuskan kebijakan, Truss dinilai sempat membuat kebijakan ekonomi yang tidak tepat, sehingga kondisi perekonomian Inggris semakin tertekan pada September 2022.
"Transisi politik dari Boris ke Truss, itu membuat kebijakan ekonomi yang agak keliru dengan menurunkan persentase pajak untuk menghidupkan ekonomi domestiknya," ujar Bahlil dalam acara Festival Gen Z 2023, dikutip Minggu (9/7/2023).
Simak selengkapnya di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.