Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2023, 07:32 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari kembali menggelar edukasi UKM makanan berbasis tepung terigu bertajuk Kunci Informasi dan Teknologi (Kiat) 2023 di Solo, Senin (17/7/2023).

Agenda yang diikuti oleh 120 UKM ini memiliki 2 kegiatan utama yang digelar dalam edukasi yakni bincang-bincang dengan UKM Nutsafir asal Lombok dan pakar di bidang komunikasi desain visual dengan topik “Pentingnya Merek, Logo, Label, Desain Kemasan, dan HAKI Bagi Bisnis UKM.

Founder sekaligus CEO usaha kue kering “Nutsafir” Sayuk Wibawati mengatakan, merek dan logo tidak hanya sekadar identitas usaha dan alat promosi tapi juga membangun kepercayaan kepada publik khususnya konsumen.

Baca juga: Daftar 10 Merek Paling Bernilai di Indonesia, BRI Peringkat Satu

Dengan memiliki merek dan logo Sayuk mengaku merasakan dampak langsung yang positif secara bisnis yang diperoleh UKM Nutsafir sejak berdiri tahun 2012 itu.

“Trust atau kepercayaan yang diberikan konsumen kepada merek merupakan suatu aset bagi perusahaan. Karena ketika konsumen merasa aman atas suatu produk, perusahaan tidak hanya akan mendapatkan pemesanan ulang, tapi juga loyalitas atau kesetiaan dari pelanggan, bahkan brand advocate atau promosi dari konsumen termasuk pembelaan ketika merek usaha mendapat sorotan yang kurang baik dari publik,"  ujar Sayuk dalam siaran pers Bogasari.

"Apalagi di era digital sosial media saat ini, terkadang publik dengan mudah menghakimi. Maka di sinilah manfaat logo dan merek sebagai brand advocate didapatkan oleh kita sebagai pelaku usaha,” tambah dia.

Menurut Sayuk, di era digital seperti saat ini peran merek dan logo semakin penting dan efektif dalam mengkomunikasikan usaha karena produk semakin mudah dikenali di pasar. Apalagi saat ini pasar makin disesaki dengan generasi millenial yang lebih memilih berkomunikasi di ranah digital.

“Inilah yang dirasakan langsung oleh kami UKM Nutsafir. Alhamdulillah melalui berbagai kegiatan seperti MotoGP Mandalika 2022 yang lalu di Lombok, dengan sudah memiliki logo dan merek sebelumnya akhirnya makin dikenal dan pasar meluas ke berbagai daerah serta kelompok usia. Bahkan saat momen Mandalika lalu omset Nutsafir meningkat 3 kali lipat,” ungkap Sayuk.

Pada kesempatan yang sama, pakar komunikasi desain visual Lia Sidik menjelaskan, keberhasilan bisnis dari perusahaan besar tidak lepas dari kekuatan merek dan logo. Bahkan logo dan merek dari suatu produk dan perusahaan memiliki harga yang sangat mahal.

"Jadi sebaiknya UKM segera mendaftarkan logo dan merek dari usahanya sebelum keberhasilan dari usahanya diambil oleh perusahaan atau orang lain," katanya.

Praktisi di bidang komunikasi industri kreatif ini juga menyarankan UKM agar membuat suatu merek dan logo yang sederhana, namun mempunyai tampilan yang unik, mudah diingat.

“Jangan lupa, merek yang kuat adalah mereka yang berkomunikasi janji mereka dari pengalaman unik dengan cara yang jelas dan menarik. Merek harus melekat pada kehidupan konsumen dengan skema yang sederhana salah satunya ialah penggunaan warna yang unik dan konsisten,” kata Lia.

Selain itu warna juga menjadi hal yang strategis dalam pembuatan logo dan merek. Warna selalu dikaitkan dengan merek tertentu agar tertanam pada konsumen dalam jangka panjang. Sebagai contoh, warna merah, kuning, hijau identik dengan warna makanan.

“Jadi saat memilih warna yang akan dipakai di logo dan merek, bahkan kemasan produk haruslah hati-hati dan bijak karena menyangkut kesan atau impresi yang akan dirasakan konsumen,” paparnya.

Dia juga tak menampik bahwa selama ini UKM terkadang tidak bisa membedakan branding personal (merek diri sendiri) dengan merek usahanya. Seringkali tercampur, padahal yang mau dikomunikasikan adalah bisnisnya bukan personalnya atau pribadi pemilik usaha.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com