Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

"Airport and Beyond": Aerotropolis dan Al

Kompas.com - 19/07/2023, 09:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kalibrasi AI dengan sistem manajemen, dan ekosistem bandara, dapat sangat membantu operasional, sekaligus pengembangan bandara dan pengalaman pengunjungnya.

Dilansir dari International Airport Review dalam publikasinya berjudul "How AI and data analytics are transforming aviation" (23/8/2021), bahwa teknologi secara drastis, bisa mengubah cara bisnis terhubung dengan pelanggan mereka. Dunia penerbangan juga merupakan bagian dari perubahan tersebut.

Teknologi dapat mengubah model layanan, dari mulai pembelian tiket, pemilihan kursi, bagasi, naik pesawat, dan transportasi darat. Hal ini memungkinkan langkah-langkah efisiensi operasional, dan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Studi McKinsey menyatakan, industri travel global dapat memperoleh lebih dari 400 miliar dollar AS per tahun, akibat efisiensi melalui penerapan AI. AI dalam chatbots, misalnya, dapat merampingkan tugas layanan pelanggan.

Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi AI dan teknologi digital di bBandara.

Pertama, computer vision, suatu teknik menggunakan kamera dan algoritma pembelajaran mesin, dapat dimanfaatkan untuk memantau aktivitas layanan darat yang kompleks.

Mendeteksi masalah keselamatan secara real-time, atau alarm suara, saat layanan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan.

London Gatwick, salah satu bandara besar pertama yang menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan waktu penyelesaian proses dan memberikan kondisi keselamatan yang lebih baik bagi kru darat.

Teknologi computer vision dan AI juga berfungsi mengenali bagasi dengan tingkat baca 99,4 persen ke atas. Sistem pemindai ini bisa mencakup pemeriksaan bagasi dan penumpang, mendeteksi benda-benda terlarang, atau perilaku mencurigakan.

Kedua, AI dapat dimanfaatkan untuk melakukan prediksi waktu tunggu dan membantu manajemen bandara dalam merespons situasi lalu lintas yang padat.

Melalui sistem computer vision, AI dapat digunakan untuk menganalisis, melakukan identifikasi, dan monitoring antrean di berbagai area bandara. Baik area keberangkatan, pemeriksaan keamanan, karantina, dan layanan lainnya.

Ketiga, AI dapat dimanfaatkan untuk deteksi wajah dan identifikasi individu secara otomatis di berbagai titik bandara. Pemeriksaan imigrasi, check-in penumpang, dan pemeriksaan keamanan adalah contohnya.

Untuk penggunaan AI dalam sistem ini, perlu jaminan akurasi dan akuntabilitas yang baik. Sesuai UU tentang AI Uni Eropa, yang saat ini dalam tahap finalisasi, hal ini termasuk penggunaan AI risiko tinggi, yang perlu asesmen otoritas regulator sebelum digunakan agar tidak melanggar privasi dan HAM.

Keempat, AI dapat membantu prediksi gangguan lalu lintas udara. Misalnya, cuaca buruk atau masalah teknis pesawat.

Memberikan rekomendasi penjadwalan alternatif dan membantu maskapai dan bandara untuk merencanakan dan mengoptimalkan jadwal penerbangan.

Kelima, AI dapat digunakan untuk mengelola lalu lintas di bandara dengan memprediksi volume lalu lintas. Sistem ini dapat membantu menghindari kemacetan di area pemberangkatan atau kedatangan.

Terakhir, AI dapat membantu tata kelola toko-toko dan outlet di bandara dalam prediksi permintaan produk tertentu dan menyesuaikan persediaan untuk memaksimalkan penjualan.

Kembali kepada berbagai gagasan dalam buku "Airport and Beyond", buku ini dapat dikatakan bukan “bacaan” biasa. Namun, referensi penting dalam pengambilan kebijakan di bidang pengelolaan bandara dan pengembangan aerotropolis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com