Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 3 Tahun, Investasi di Luar Jawa Melesat dan Mendominasi

Kompas.com - 22/07/2023, 03:04 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah akan mulai mencabut sebagian insentif investasi menyusul semakin meningkatnya investasi di luar Jawa.

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan selektif memberikan pertambahan pendapatan bagi negara, terlebih setelah industri atau pembangunan telah berjalan masif dan memberikan dampak signifikan.

“Contoh, pembangunan smelter NPI (nickel pig iron) nikel yang nilai tambahnya belum di atas 50 persen, itu tidak lagi kita memberikan tax holiday," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan II di Jakarta dikutip dari Antara, Sabtu (22/7/2023).

"Jadi jangan dianggap semua industri yang kita layani, kita berikan tax holiday. Kita harus sudah selektif dalam rangka memberikan pertambahan pendapatan kepada negara,” katanya lagi.

Baca juga: Membandingkan Kenaikan Utang Pemerintah Era Jokowi Vs SBY

Hal yang sama juga akan diberlakukan untuk sektor lainnya, termasuk terkait pembangunan di luar Jawa.

Bahlil menjelaskan sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk membangun Indonesiasentris, maka pembangunan juga didorong hingga ke luar Jawa dengan tambahan insentif guna menarik minat investasi.

Ia menuturkan, sejak triwulan ketiga 2020, realisasi investasi di luar Jawa kini stabil lebih tinggi dibandingkan realisasi investasi di Jawa.

Per triwulan II 2023, realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp 182 triliun atau menempati 52 persen dari total realisasi investasi sepanjang periode April-Juni 2023 yang sebesar Rp 349,8 triliun. Adapun realisasi investasi di Jawa mencapai Rp 167,8 triliun atau 48 persen dari total realisasi investasi.

Baca juga: Info Pelabuhan Teluk Nibung, Tiket, dan Jadwal Kapal ke Malaysia

Secara kumulatif sepanjang Januari-Juni 2023, realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp 354,9 triliun (52,3 persen), sedangkan realisasi investasi di Jawa mencapai Rp 323,8 triliun (47,7 persen).

“Sejak 2020 kuartal III, atau selama 12 triwulan berturut-turut, investasi luar Jawa itu lebih banyak. Dan ini mencerminkan bahwa hasil pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi dan JK (Jusuf Kalla) ini sekarang dampaknya," ungkap Bahlil.

"Jadi memang membangun Indonesia ini tidak bisa bim salabim. Harus by design, konsepnya terukur dan caranya pun harus betul-betul pas,” tuturnya.

Sebelumnya, Bahlil mengatakan pemerintah memang memberikan insentif khusus bagi investasi yang ditanamkan di luar Jawa. Hal itu dilakukan untuk mendorong pemerataan investasi dan dampak ekonominya ke luar Jawa.

Baca juga: Balas Sindiran Menteri Doyan Utang, Sri Mulyani: Anda Ketinggalan Kereta Jauh Banget

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com