Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saratoga Raup Pendapatan Dividen Rp 1,5 Triliun di Semester I-2023

Kompas.com - 30/07/2023, 21:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. mencatat pendapatan dividen Rp 1,5 triliun per Juni 2023.

Nilai pendapatan Saratoga tersebut tumbuh 9 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sebagai perusahaan investasi, pada semester I-2023 Saratoga mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp 47,5 triliun.

Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengatakan, sepanjang semester I-2023, Saratoga mempertahankan rasio biaya dan utang yang sehat dengan biaya operasional sebesar 0,5 persen dari NAV dan loan to value sebesar 1,1 persen.

Baca juga: Saratoga Tebar Dividen Rp 1 Triliun untuk Tahun Buku 2022

“Selain dari arus kas yang kuat, kondisi ini juga dapat tercapai karena Saratoga menjalankan strategi dengan prinsip kehati-hatian dalam operasional dan pengelolaan modal,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (30/7/2023).

Ia menambahkan, di tengah suku bunga yang tinggi, Saratoga telah menurunkan beban bungan jadi 53 persen di semester I-2023.

Posisi utang bersih perusahaan pada periode ini adalah Rp 507 miliar dibandingkan Rp 688 miliar pada akhir 2022.

Lebih lanjut, Lany menjelaskan, pada semester I-2023 harga saham di sejumlah portofolio Saratoga mengalami penurunan, misalnya seperti saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

Hal ini kemudian berdampak pada nilai NAV dan posisi laba/rugi perusahaan.

Namun demikian, Lany menegaskan, nilai kerugian yang tercatat pada semester I-2023 ini sebagian besar merupakan kerugian yang belum direalisasikan dan hanya tercatat di laporan laba/rugi.

Baca juga: Saratoga Mau Fokus Investasi di Sektor Kesehatan dan EBT pada 2023

“Perlu dipahami bahwa sebagai perusahaan investasi, Saratoga selalu melakukan penyesuaian nilai setiap portofolio secara mark to market," ungkap dia.

Adapun, nilai investasi portofolio Saratoga yang sudah listed (Tbk.), dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari peningkatan inflasi, suku bunga, dan pergerakan harga komoditas.

Sementara itu, Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan, peningkatan penerimaan dividen dari perusahaan portofolio memperkuat kinerja perusahaan dari sisi arus kas yang terus tumbuh.

“Perusahaan mengimplementasikan strategi investasi yang mendorong peningkatan nilai portofolio, kami juga mengoptimalkan setiap peluang investasi baru sebagai langkah strategis menjaga pertumbuhan nilai investasi jangka panjang,” tutup Devin.

Sebagai informasi, Saratoga membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 1 triliun atau sekitar Rp 75 per saham, yang menghasilkan dividen yield sebesar 4,4 persen.

Jumlah dividen tunai tersebut meningkat 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 810 miliar atau Rp 60 per saham.

Baca juga: Sederet Insentif untuk Eksportir di Aturan Wajib Parkir Devisa di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com