Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Tekstil Diprediksi Bergeliat di Tahun Politik

Kompas.com - 31/07/2023, 18:03 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis industri tekstil kembali bergeliat pada tahun politik 2024. Hal ini lantaran partai-partai akan memesan peralatan pertainya mulai dari baju hingga bendera partai.

"Positif juga (permintaannya) karena dengan banyaknya partai ini itu pasti kan menggeliat gara permintaan kita terutama akan berdampak bagi sektor kain dan benang. Saya nyakin optimis di tahun 2024 atau politik ini jadi berkah di industri tekstil dan produk tekstil," ujar Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ignatius Warsito saat dijumpai Kompas.com di Jakarta, Senin (31/7/2023).

Warsito menuturkan, permintaan pembuatan kaos partai pada 2024 akan lebih besar jika dibandingkan pada tahun politik sebelumnya yakni 2019.

Baca juga: Pemerintah Godok Diskon Tarif Listrik untuk Industri Tekstil

Hal ini lantaran ada sebanyak 110 juta penduduk yang diproyeksikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diperkirakan ikut berpartisipasi salam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Ini akan berdampak pada pada kaos-kaos partai kan banyak juga situ. Saya pikir lebih baik tahun ini karena dikonsolidasi dengan apa yang mereka harapkan bersama-sama nih. Pemilihan Pilkada Pilpres itu seru untuk di industri kita tekstil," jelas Warsito.

Adapun diberitakan sebelumnya, para pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Tanah Air harus memutar otak untuk bertahan.

Pasalnya mereka berhadapan dengan rendahnya permintaan ekspor akibat perlambatan ekonomi global dan rendahnya daya beli dalam negeri akibat banjir barang impor.

Baca juga: Sebut Industri Tekstil Menderita, Menperin: gara-gara Produk Impor

Berdasarkan hasil riset Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Indeks Kepercayaan Industri (IKI) periode Juni 2023 mencatatkan angka 53,93 atau naik 3,03 poin dibandingkan dengan Mei 2023.

Peningkatan IKI di industri manufaktur ini merupakan kontribusi dari subsektor besar yang mengalami ekspansi.

Namun 3 subsektor tercatat mengalami kontraksi yaitu, industri tekstil; industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki; dan industri pengolahan lainnya.

"Kami menyatakan bahwa subsektor tekstil itu masih suffer (terpuruk). Meskipun ada tren kenaikan (IKI) tetapi kita menerima laporan juga dari kawan-kawan industri tekstil, industri tekstil masih suffer," kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif dalam konferensi pers Rilis IKI Juni 2023 di kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Industri Tekstil Tertekan, Butuh Dukungan Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com