Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Tanpa Konsensus Menteri Keuangan G20 di India

Kompas.com - 07/08/2023, 08:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menkeu India mengatakan, para anggota membahas prospek ekonomi global secara keseluruhan, khususnya masalah pangan dan energi, pembiayaan iklim dan bagaimana meningkatkan bantuan untuk negara-negara yang tertekan utang.

Sejak G20 tahun lalu, yang dicapai tampaknya bukan kemajuan, tetapi malah kemunduran. Lebih dari setengah negara berpenghasilan rendah berada di dekat atau dalam kesulitan utang, dua kali lebih banyak dari 2015.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebelum pertemuan dimulai mengatakan bahwa mengakhiri perang di Ukraina adalah “satu-satunya hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk ekonomi global.”

Betapa sulitnya anggota G20 mencapai kesepakatan tertulis, apalagi menyangukut kedaulatan masing-masing negara.

Pertemuan G20 di Indonesia sebetulnya sama saja. Pertemuan menghasilkan kesepakatan tertulis, tetapi tidak dilaksanakan.

Ekonomi Pasca-G20

Managing Director IMF atau Dana Moneter Internasional, Kristalina Georgieva, menekankan perlunya proses restrukturisasi utang yang lebih efektif dan lebih cepat pada pertemuan tersebut.

Banyak negara menutup pembiayaan dari utang, baik utang luar negeri maupun dalam negeri. Bahkan banyak di antaranya sudah melampaui batas kelayakannya, dan menjadi pasien dari IMF saat ini.

Fakta ini sungguh sangat memperihatinkan. Indonesia termasuk yang bisa mempertahankan rasio utangnya pada batas 30-40 persen dan dalam kecenderungan menurun sejak tahun 2023.

Pertumbuhan global melambat dan perbedaan dalam kekayaan ekonomi negara menjadi perhatian terus-menerus, kata IMF.

Presiden Bank Dunia Ajay Banga menggemakan ketakutan serupa. Dia berbicara tentang "ketidakpercayaan yang diam-diam memisahkan Utara dan Selatan Global pada saat kita perlu bersatu."

"Kurangnya kemajuan berada dalam bahaya memecah ekonomi global hingga merugikan orang-orang termiskin di dunia,” tambah dia.

Bisa dibayangkan apabila banyak negara memiliki banyak utang dan tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan serta kehidupan yang layak.

Infrastruktur tidak bisa terbangun, sekolah dan fasilitas kesehatan serta ketersediaan pangan terbatas, akan menjerumuskan negara kedalam jurang kemiskinan yang dalam.

Dalam G20 di Jakarta, sudah ada deklarasi untuk meminta Bank Pembangunan Dunia seperti Bank Dunia, ADB, IsDB, IADB dan AFD untuk memberikan pendanaan murah kepada dunia ketiga.

Deklarasi itu belum terlaksana karena bank-bank tersebut mengalami keterbatasan modal dan negara maju belum setor modalnya.

Tindak lanjut komunike menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Indonesia belum menunjukkan akan dilaksanakan karena ganjalan geopolitik yang belum ada tanda-tanda solusinya.

Dari pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentra G20 mulai tampak bahwa prospek ekonomi dunia memang belum pulih dari satu krisis ke krisis yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com