Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Perketat Pengawasan Sapi Impor Australia

Kompas.com - 13/08/2023, 06:37 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) melakukan peningkatan pengawasan terhadap komoditas sapi asal Australia.

Hal ini menyusul adanya penangguhan empat fasilitas peternakan di Australia pasca terdeteksi secara klinis dan laboratoris penyakit Lumpy Skin Diseases (LSD) atau penyakit kulit bentol.

Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Wisnu Wasisa Putra mengatakan, tindakan karantina berupa pengawasan yang diperketat ini dilakukan, sambil menunggu hasil investigasi temuan penyakit LSD lebih lanjut oleh pemerintah Australia.

Baca juga: RI Tolak Sapi Impor dari Australia karena Bawa Virus Berbahaya

"Seperti yang kita ketahui, sapi impor asal Australia yang masuk pada periode 25 Mei sampai dengan 26 Juli 2023 dari empat premises atau fasilitas peternakan terdeteksi LSD. Selanjutnya pada tanggal 26 Juli 2023, pihak Indonesia memberlakukan penangguhan impor asal sapi, khususnya empat premises dari 60 fasilitas peternakan yang mendapat ijin impor sapi ke Indonesia," ujar Wisnu dalam siaran resminya dikutip Minggu (13/8/2023).

"Namun demikian, sambil menunggu hasil investigasi pemerintah Australia, sapi impor asal empat premisis yang ditangguhkan dan sudah terlanjur berlayar dan berada di atas kapal menuju Indonesia masih dapat masuk dengan mendapat perlakukan khusus, berupa pemeriksaan dan sampling lebih ketat dari biasanya sesuai kaidah epidemiologi veteriner," sambung dia.

Lebih lanjut Wisnu mengatakan, komunikasi dan kerja sama yang erat dengan pemerintah Australia juga terus dilakukan, mengingat kedua negara saling ketergantungan dalam hal perdagangan khususnya sapi dan daging sapi.

Indonesia merupakan pasar utama sapi hidup dari Australia . Setiap tahun, setidaknya 300.000 ekor sapi Australia masuk ke Indonesia.

"Menjaga stabilitas pasokan sapi hidup khususnya untuk penggemukan (feed lot) mutlak dilakukan oleh pemerintah Indonesia, untuk menjaga stabilitas harga daging di pasar Indonesia," ungkap Wisnu.

Walau demikian, lanjut dia, aspek kesehatan hewan juga harus diperhatikan, khususnya penyakit LSD yang merupakan penyakit baru di Indonesia dan dalam tahap eradikasi.

Baca juga: Imbas Kasus PMK, Malaysia Hentikan Impor Daging Sapi Olahan dari Indonesia

Wisnu menilai, masuknya penyakit ini melalui sapi impor tentu akan mengganggu program pengendalian dan penanggulangan LSD di Indonesia. Aspek Sanitary and Phytosanitary (SPS) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tentu harus dipenuhi oleh Australia sebagai negara ekportir sapi.

Investigasi gabungan menjadi salah satu jalan tengah untuk memastikan sumber infeksi LSD pada sapi impor dari Australia ke Indonesia.

Pemerintah Australia melalui Department of Agriculture, Fisheries and Forestry (DAFF) sudah memenuhi persyaratan teknis kesehatan hewan dan protocol karantina. Namun begitu adanya temuan LSD tersebut, perlu adanya reharmonisasi persyaratan kesehatan hewan dan protokol karantina, untuk menjamin sapi impor dari Ausralia ke Indonesia memenuhi syarat kesehatan termasuk bebas LSD.

"Selaku otoritas karantina pertanian negara, Barantan memastikan sapi dan komoditas pertanian lainnya yang masuk ke tanah air harus dalam kondisi sehat, aman dan bebas penyakit hewan," pungkasnya.

Baca juga: Indonesia Hentikan Impor Sapi Australia, Pengusaha: Jangan Sampai Terjadi Kekurangan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com