Transaksi menggunakan QRIS memberikan keuntungan bagi wisman, salah satunya nilai tukar mata uang yang lebih murah.
Hal tersebut dimungkinkan karena penyelesaian transaksi RPC yang menggunakan mata uang lokal (Rupiah, Ringgit, atau Bath), sehingga meniadakan penggunaan Dollar AS sebagai perantara.
Bank Indonesia mencatat bahwa implementasi RPC antara Indonesia-Thailand dan Indonesia-Malaysia telah menunjukan hasil positif.
Berdasarkan data Bank Indonesia, Transaksi Inbound QRIS Cross Border Indonesia – Thailand pada Juni 2023 telah mencapai 825 transaksi dengan total dana Rp 272 juta.
Sedangkan Transaksi Inbound QRIS Cross Border Indonesia – Malaysia mencapai 8.533 transaksi dengan total dana sebesar Rp 1.952.000.000.
Selanjutnya melalui adaptasi QRIS, lebih dari 24,2 juta UMKM di Indonesia memperoleh kemudahan dalam transaksi non-tunai berbasis QR-Code dengan wisman asal Malaysia dan Thailand.
Selain itu, penggunaan QRIS memberikan keuntungan bagi UMKM karena biaya MDR yang jauh lebih murah daripada menggunakan sarana payment internasional.
Pembayaran lintas negara berbasis QR Code merupakan inisiasi baik dari Bank Sentral di ASEAN. Dalam rangka mendorong pemanfaatannya, diperlukan sinergi dan kolaborasi aktif lintas Bank Sentral, Penyedia Jasa Pembayaran, Asosiasi, dan Akademisi untuk turut serta mensosialisasikan inisiasi tersebut.
Dalam rangka meningkatkan awareness wisman asal Thailand dan Malaysia, strategi pemasangan iklan sosialisasi dan promosi penggunaan QRIS Cross Border di pintu kedatangan wisman menjadi hal yang perlu dipertimbangkan pihak terkait.
Iklan sosialisasi dan promosi dapat diimplementasikan pada pintu masuk kedatangan wisman di antaranya Bandara Ngurah Rai, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu, Bandara Juanda, dan Pelabuhan Batam.
Selain itu, promosi pembayaran lintas negara berbasis QR Code perlu diimbangi dengan awareness dan kesiapan Merchant UMKM QRIS di Indonesia.
Faktor utama yang dapat menghambat, yaitu perbedaan bahasa antara wisman dan merchant, hal ini menjadi tantangan yang perlu diantisipasi.
Kedepannya, untuk memastikan transaksi berjalan dengan cepat, murah, mudah, aman, dan handal, merchant UMKM QRIS perlu menerapkan langkah penggunaan QRIS secara aman.
Pertama, merchant perlu meletakan QRIS pada area yang mudah diawasi serta memastikan secara berkala kesesuaian QRIS.
Kedua, penyampaian nominal pembayaran kepada pembeli dengan jelas. Ketiga, melihat notifikasi konfirmasi penerimaan pembayaran pada handphone pembeli dan aplikasi dompet digital merchant.
Terakhir, jangan berikan barang sebelum transaksi terkonfirmasi berhasil.
Besarnya potensi pariwisata pascapandemi Covid-19 serta implementasi RPC menjadi potensi pertumbuhan baru UMKM, melalui peningkatan transaksi dan potensi ekspor.
Mungkinkah peluang yang terbuka lebar itu dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Indonesia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.