Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2023 di Atas Perkiraan

Kompas.com - 14/08/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Prospek pertumbuhan PDB 2023 adalah sebesar 5,1 persen, tetapi ada sedikit optimistis kuartal kedua sebagai "tanda bahwa kegiatan ekonomi telah mencapai puncaknya".

Biasanya kuartal kedua secara musiman lebih rendah dibandingkan dengan kuartal yang lain karena meningkatkan inflasi dan belum optimalnya belanja negara.

Investasi masih tanda tanya. Investor kemungkinan akan menghentikan keputusan investasi menjelang pemilihan umum, menunjuk pada pertumbuhan pinjaman melambat mulai Juni.

Bank Indonesia sebagai pembuat kebijakan moneter tampaknya harus memfokuskan mereka dari pertumbuhan ke transaksi berjalan, karena permintaan domestik yang kuat biasanya mengarah pada peningkatan impor.

Bank Indonesia juga telah melaporkan surplus transaksi berjalan setiap triwulan dari periode Juli-September 2021, membantu rupiah berkinerja lebih baik daripada kebanyakan mata uang negara berkembang Asia lainnya terhadap dollar AS. Namun kedepan kita tetap harus waspada akan defisit transaksi berjalan.

Dengan perekonomian yang bertahan dan permintaan domestik yang tangguh dalam bayang-bayang krisis global, banyak pengamat ekonomi berpandangan bahwa Bank Indonesia akan tetap menahan suku bunga (tinggi) dan terus memprioritaskan stabilitas eksternal, dengan kemungkinan pelonggaran akhir tahun ini.

Dalam situasi sekarang ini, Pemerintah juga harus berupaya mengamankan pasokan pangan yang cukup untuk memitigasi risiko inflasi harga pangan akibat kekeringan karena El Nino.

Pertumbuhan tahun lalu sebesar 5,3 persen memang tertinggi dalam sembilan tahun terakhir. Namun, sebaiknya tidak membuat kita lengah.

Bank Indonesia memperkirakan PDB akan tumbuh di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen tahun ini.

Dengan semakin tingginya ketidakpastian Pemilihan Presiden berakibat pada iklim investasi. Investor akan “wait and see”. Investasi tampaknya belum akan mengalir hingga ada kepastian pemilihan presiden.

Sementara itu, dunia masih terus dibayang-bayangi krisis akibat geopolitik, inflasi global dan perubahan iklim.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com