Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Bergerak Melemah di Awal Sesi

Kompas.com - 25/08/2023, 09:44 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (25/8/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.18 WIB, IHSG berada pada level 6.891,06 atau turun 8,3 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.899,39.

Sebanyak 168 saham melaju di zona hijau dan 208 saham di zona merah. Sedangkan 221 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 653,02 miliar dengan volume 1,92 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG akan mengalami pelemahan. Perhatian pelaku pasar dan investor akan terfokus kepada Pidato Penting Ketua The Fed Jerome Powel di Jackson Hole.

Sebelumnya Presiden Fed Boston, Susan Collin mengatakan bahwa The Fed akan memerlukan kenaikkan tambahan, namun disatu sisi The Fed juga sudah mencapai titik dimana The Fed dapat bertahan lebih lama.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG potensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.886-6.973,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak pada teritori negatif. Hang Seng Hong Kong turun 1,06 persen (192,89 poin) ke posisi 18.019,27, Indeks Komposit Shanghai China melemah 0,14 persen (4,4 poin) di posisi 3.077,81, Nikkei Jepang terkoreksi 1,7 persen (574,39 poin) pada level 31.712,8, dan Strait Times berkurang 0,06 persen atau 1,9 poin di posisi 3.178,82.

Baca juga: Menanti Arah Suku Bunga BI, Simak Analisis IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah berada pada level Rp 15.288 per dollar AS, atau turun 42 poin (0,28 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.246 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pasar mengantisipasi komentar hawkish Bank Sentral AS malam ini di acara Jackson Hole mengenai kebijakan moneternya.

“Pagi ini nilai tukar regional juga bergerak melemah terhadap dollar AS dan indeks saham Asia juga bergerak turun yang artinya sentimen cukup negatif terhadap aset berisiko. Hari ini rupiah berpeluang melemah terhadap dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Sementara itu, data klaim tunjangan pengangguran AS mingguan, menunjukan situasi ketenagakerjaan AS yang solid. Ini membuka kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS di rapat berikutnya.

Hari ini, rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.300 per dollar AS sampai dengan Rp 15.330 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.250 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com