Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pede" Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5 Persen, Bos BI: Karena Milenial Makin Kaya

Kompas.com - 29/08/2023, 17:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) optimis tren pertumbuhan ekonomi nasional terjaga hingga tahun depan. Optimisme ini diusung di tengah ketidakpastian ekonomi global yang berlanjut.

Gubernur BI Perry Warjiyo memproyeksi, pada kuartal III-2023 produk domestik bruto (PDB) RI akan tumbuh di kisaran 5,15 persen. Dengan demikian, PDB sepanjang tahun ini diprediksi tumbuh di atas 5 persen.

Ia menyebutkan, sumber pertumbuhan ekonomi utamanya masih akan berasal dari konsumsi rumah tangga. Menurutnya, daya beli masyarakat semakin membaik, sehingga konsumsi bakal melanjutkan tren pertumbuhan.

"Para milenial kita semakin kaya, sehingga kenapa sektor-sektor yang mendorong perekonomian umumnya perdagangan, logistik, akomodasi, makanan minuman, dan sektor jasa," ujar dia, dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Pemerintah Upayakan Generasi Milenial Punya Rumah di IKN

Lebih lanjut Perry bilang, berbagai survei indikator ekonomi yang dilakukan BI menunjukkan kondisi perekonomian masih terjaga. Survei yang dimaksud terdiri dari indeks kepercayaan konsumen, survei perdagagangan eceran, dan survei konsumen.

"Insya Allah ekonomi kita tahun depan akan lebih baik, perkiraan kita 4,7-5,5 persen bisa tercapai untuk tahun depan," katanya.

Perry menyadari, kondisi perekonomian global masih kurang baik hingga tahun depan. Perekonomian global diproyeksi melambat pada tahun ini ke 2,7 persen dan pada tahun depan sedikit meningkat menjadi 2,8 persen.

Baca juga: Bank Mandiri Optimistis Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,04 Persen pada 2023

 


Perlambatan ekonomi global itu kemudian menjadi sorotan bank sentral, sebab sejumlah negara mitra dagang utama juga merasakan perlambatan ekonomi.

Seperti halnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan melambat dari 1,6 persen ke 0,8 persen dan China melambat dari 5 persen ke 4,6 persen.

"Harapannya Jepang yang sedikit membaik dan India," ujarnya.

Dengan melihat data tersebut, Perry menilai, Indonesia perlu mengandalkan sumber pertumbuhan ekonomi dari dalam negeri. Berbagai indikator ekonomi RI yang positif dinilai mampu mendorong perkeonomian nasional.

"Memang kita harus lebih banyak mengandalkan ekonomi dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita," ucap dia.

Baca juga: Ekonom: Keluar dari Middle Income Trap, Pertumbuhan Ekonomi RI Harus 7-8 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Asosiasi Soroti Aturan Impor yang Berubah-ubah dan Dampaknya ke Industri Dalam Negeri

Asosiasi Soroti Aturan Impor yang Berubah-ubah dan Dampaknya ke Industri Dalam Negeri

Whats New
23,7 Persen Investor Kripto dari Kalangan Mahasiswa, PINTU Gelar Edukasi di Unair

23,7 Persen Investor Kripto dari Kalangan Mahasiswa, PINTU Gelar Edukasi di Unair

Whats New
Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Whats New
Danone Indonesia Dukung Pengelolaan Air Berkelanjutan

Danone Indonesia Dukung Pengelolaan Air Berkelanjutan

Whats New
Cara Tarik Tunai dengan QRIS

Cara Tarik Tunai dengan QRIS

Work Smart
Bantu Organisasi Makin Efisien di Era Digital, Platform Digital SoFund Kembangkan Fitur Andal

Bantu Organisasi Makin Efisien di Era Digital, Platform Digital SoFund Kembangkan Fitur Andal

Whats New
Bank Jago Angkat Supranoto Prajogo jadi Direktur

Bank Jago Angkat Supranoto Prajogo jadi Direktur

Whats New
Citi Indonesia 'Ramal' The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Citi Indonesia "Ramal" The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Whats New
Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Whats New
Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Whats New
Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Whats New
Sambangi Paris, Erick Thohir Bertemu Presiden Perancis dan Presiden FIFA

Sambangi Paris, Erick Thohir Bertemu Presiden Perancis dan Presiden FIFA

Whats New
Buka Kantor Baru, Sucofindo Sasar Pasar Perusahaan Tambang di Sulteng

Buka Kantor Baru, Sucofindo Sasar Pasar Perusahaan Tambang di Sulteng

Whats New
Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Usia 35 Tahun Bisa Daftar

Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Usia 35 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Garuda Indonesia Angkat Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Jadi Komisaris Utama

Garuda Indonesia Angkat Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Jadi Komisaris Utama

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com