Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Gandeng Artis untuk "Live Shopping," UMKM Perlu Perhatikan Ini

Kompas.com - 02/09/2023, 14:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir muncul tren live streaming atau siaran langsung penjualan produk yang mengandeng figur publik atau artis. Kegiatan live shopping bersama artis ini pun meraup penjualan hingga miliaran rupiah.

Namun demikian, menurut managing partner Inventure Yuswohady, live shopping di e-commerce maupun social commerce seperti Shopee dan Tiktok dinilai masih membutuhkan pengujian validitas.

Selain endorse para selebritis tersebut butuh biaya besar, gencarnya kampanye atas kegiatan para pemilik follower media sosial besar tersebut tak mudah untuk diikuti oleh pelaku usaha lain, terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca juga: Gara-gara “Live Shopping” di Shopee Live, Omzet Brand Lokal Dekornata Naik 8 Kali Lipat

Ilustrasi seorang wanita melakukan live shopping.DOK. Shutterstock. Ilustrasi seorang wanita melakukan live shopping.

Yuswohady menilai, narasi yang menggambarkan betapa mudahnya jualan melalui live shopping lewat kesuksesan para publik figur bisa menjadi bumerang.

Ini terjadi ketika pelaku UMKM tidak berhasil melakukan penjualan, sementara di benak mereka sudah terbentuk persepsi bahwa live shopping akan menghasilkan penjualan yang heboh.

"Bahaya ketika suatu kampanye over promise namun under deliver. Ini membuat orang merasa jualan melalui live shopping di Tiktok ternyata tidak seindah seperti yang terjadi pada para artis. Hal ini justru akan menjadi backfire," kata Yuswohady dalam keterangannya, Sabtu (2/9/2023),

Menurutnya jika tujuannya untuk mendorong banyak pelaku usaha seperti UMKM untuk ikut live shopping perlu di validasi apakah cara ini efektif.

Baca juga: Ninja Xpress Fasilitasi UMKM Live Selling di TikTok, Ini Cara Daftarnya

Tentunya kapasitas para pelaku UMKM tidak mungkin seheboh yang digambarkan dalam kampanye live shopping para selebritis.

Ilustrasi berjualan di e-commerce melalui fitur live shopping.SHUTTERSTOCK/CHAY_TEE Ilustrasi berjualan di e-commerce melalui fitur live shopping.

Yuswohady mengatakan, kampanye dengan melibatkan selebritis bisa dilihat sebagai upaya untuk membangun narasi bahwa kegiatan live shopping akan menghasilkan penjualan yang fantastis.

Harapannya, para pelaku UMKM akan ikut tergerak untuk ikut melakukan kegiatan live shopping dalam transaksi penjualannya.

Namun, lanjut Yuswohady, kita tidak tahu apakah ada pengaturan tertentu atau tidak dalam kegiatan live shopping para selebritis tersebut. Bisa saja ada order yang masuk tidak organik langsung dari konsumen.

Baca juga: Eiger Catat Rekor Omzet hingga 16 Kali Lipat berkat Berjualan di Shopee Live

Oleh karena itu, publik perlu menunggu apakah kegiatan live shopping para artis yang berhasil menggelar transaksi miliaran rupiah dalam satu waktu itu bisa terus dilakukan, termasuk oleh pelaku UMKM.

"Orang Indonesia memiliki budaya instan yang sangat kuat. Begitu ada narasi mengenai keberhasilan artis menggelar live shopping, mereka akan ikut-ikutan karena takut ketinggalan alias FOMO (fear of missing out)," terangnya.

Padahal, sebelum mengikuti jejak para selebritis, pelaku UMKM perlu melakukan uji validasi terlebih dahulu. Pertama, host live shopping tersebut adalah selebritis yang dari sisi pemasaran bisa dianggap sebagai influencer maupun key opinion leader (KOL).

Kedua, para selebritis tersebut memiliki basis komunitas alias follower yang sangat banyak yang jumlahnya mencapai puluhan hingga puluhan juta orang dengan hubungan emosional yang dalam.

Baca juga: Ada Tren Live Video hingga AI, UKM Harus Beradaptasi dengan Perubahan Teknologi

Itu sebabnya, Yuswohadi bilang, wajar jika banyak orang berbondong-bondong mengikuti kegiatan live shopping yang diadakan oleh artis. Pada dasarnya, mereka memiliki jutaan pengikut yang ingin melakukan interaksi dengan para artis.

Inilah yang kemudian mendorong jumlah peserta dalam kegiatan live shopping para artis.

Sementara pelaku UMKM tidak memiliki pengikut atau komunitas yang besar seperti para selebritis tersebut. Padahal, ini menjadi syarat saat seseorang menggelar lapaknya di media sosial.

Tanpa audiens, sehebat apa pun pelaku UMKM melakukan kegiatan promosi penjualan, metode penjualan melalui live shopping tidak akan bisa berhasil.

Baca juga: Gelar Shopee Live Bareng JKT48, Erigo Cetak Omzet Rp 5 Miliar

Dalam jangka pendek, Yuswohadi memperkirakan, tren live shopping dengan melibatkan para artis akan berhasil. Namun, apakah tren live shopping ini bisa bertahan lama atau tidak bergantung hasil yang pelaku UMKM peroleh.

Jika jualan pelaku UMKM bisa selaris para artis, tren live shopping akan bertahan lebih lama. Jika tidak, hype atas kegiatan live shopping ini akan hilang.

Yuswohady menambahkan, kampanye mengenai kegiatan live shopping bisa dibilang berlebihan. Meski begitu, dari sisi pemasaran, live shopping merupakan alat baru yang bisa memperkaya kemampuan UMKM untuk menggaet pelanggan.

Namun, pelaku UMKM tidak bisa hanya sekadar terbuai dengan keberhasilan para artis. Mereka harus mengerjakan pekerjaan rumah untuk membangun basis komunitas yang kuat dengan relasi yang mendalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com