Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Turun Tipis, Dipicu Peningkatan Stok Minyak AS

Kompas.com - 14/09/2023, 08:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia turun tipis pada akhir perdagangan Rabu (13/9/2023) waktu setempat atau Kamis pagi WIB, setelah sempat mencapai level tertinggi dalam 10 bulan pada perdagangan sebelumnya.

Harga minyak mentah dunia turun didorong peningkatan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang mengejutkan mengimbangi ekspektasi ketatnya pasokan minyak mentah untuk sisa tahun ini.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 13 sen AS menjadi sebesar 91,93 dollar AS per barrel. Sementara minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 25 sen AS menjadi seharga 88,59 dollar AS per barrel.

Data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah, bensin, dan sulingan di negara tersebut meningkat pada minggu lalu.

Baca juga: Inflasi AS Naik, Indeks Dow Jones Berakhir Merah

Persediaan minyak mentah AS meningkat 4 juta barrel pada minggu lalu, mengacaukan ekspektasi para analis dalam jajak pendapat yang memperkirakan penurunan sebesar 1,9 juta barrel.

Peningkatan pasokan minyak AS ini mengimbangi sentimen dari kebijakan penurunan produksi oleh oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia atau OPEC+.

"Gambaran besarnya adalah pengurangan produksi sukarela yang berkepanjangan oleh Arab Saudi dan Rusia," kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates.

Arab Saudi dan Rusia memutuskan memperpanjang pemotongan produksi minyak sebesar 1,3 juta barrel per hari hingga akhir tahun. Badan Energi Internasional (IEA) menyebut, kebijakan ini akan mendorong defisit pasokan di pasar minyak hingga kuartal empat.

Baca juga: Berapa Modal Buka Franchise Es Krim Bube?

"Pengurangan pasokan yang berkelanjutan dapat mengangkat harga minyak Brent berjangka di atas ambang batas 100 dollar AS per barel sebelum akhir tahun ini," kata analis Bank of America.

Data terbaru AS, indeks harga konsumen (IHK) menunjukkan terjadi inflasi sebesar 3,7 persen secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan konsensus yang sebesar 3,6 persen, maupun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 3,2 persen.

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, kenaikan IHK itu didorong oleh kenaikan harga bensin eceran sebesar 10,6 persen.

Kini pasar pun menanti kebijakan suku bunga Bank Sentral Eropa yang diputuskan pada pertemuan pekan ini. Pasar memperkirakan Bank Sentral Eropa akan menaikkan suku bungannya, yang tentu akan memengaruhi kondisi ekonomi global dan permintaan terhadap minyak.

Baca juga: OJK: Bunganya Tinggi, Praktik Pinjaman Pribadi Lebih Mencekik Dibanding Lintah Darat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com