Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Digitalisasi Telah Meniadakan Kepala Daerah Terkena OTT

Kompas.com - 14/09/2023, 15:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sekarang ini sudah tidak ada lagi kepala daerah yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

OTT ini kerap kali disuarakan oleh Luhut dalam berbagai acara dan menjadi perdebatan dari beragam kalangan.

"Makanya kalau teman-teman amatin sekarang, ada kepala daerah (terkena) OTT enggak? kan tidak ada," katanya dalam Seminar Nasional IKAXA, Jakarta, Kamis (14/9/2023).

"Dulu orang marah sama saya, 'Oh Pak Luhut tidak setuju OTT.' Bukan soal setuju atau tidak setuju. Kalau enggak perlu OTT, kenapa mesti OTT," lanjut dia.

Baca juga: Luhut: Digitalisasi Bisa Kurangi Korupsi dan OTT

Justru pemerintah ingin mengubah cara agar meminimalisir pejabat melakukan korupsi. Caranya dengan digitalisasi sehingga lembaga antirasuah tersebut tak lagi bertindak OTT.

"Pada dasarnya manusia itu ada sifat jahat makanya ada Gama dan peraturan perundang-undangan. Itu tidak cukup makanya kita bikin sistem digitalisasi sehingga orang tidak bisa curi," ujar Luhut.

Dengan digitalisasi kata Luhut, segala proses pengadaan barang serta jasa bisa transparansi. Dan tidak perlu melakukan tender atau lelang proyek, karena pemerintah telah menetapkan anggarannya.

"Sekarang orang dengan government procurement (pengadaan barang dan jasa) ini dia deal dengan mesin, seperti Amazon. Dia tinggal beli di situ saja, tidak perlu ada tender tetapi angkanya sudah kita lakukan sehingga small enterprise kita bisa tumbuh," jelasnya.

Baca juga: Puji Upaya RI Pangkas Emisi Karbon, Bos IMF: Pak Luhut, Bravo!


Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan tiga fungsi KPK sebagai lembaga antirasuah, yakni pendidikan, pencegahan, dan penindakan.

Luhut mengatakan, kerja-kerja yang KPK lakukan dalam bidang pencegahan telah menghemat ratusan triliun dan meningkatkan pajak.

"Kalau kurang jumlahnya (orang) ditangkap berarti enggak sukses, saya sangat tidak setuju. Kampungan itu menurut saya. Itu ndeso," ucapnya saat ditemui usai mengikuti kegiatan di Gedung Juang KPK, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Pesan Luhut ke KPK: OTT Itu Enggak Bagus Sebenarnya, Buat Negeri Ini Jelek Banget

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Work Smart
Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Whats New
Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Whats New
Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Spend Smart
Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Whats New
10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur 'Anti Boncos' Ini

Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur "Anti Boncos" Ini

Spend Smart
Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Spend Smart
Kementerian ESDM Apresiasi GKP untuk Upaya Pemberdayaan Ekonomi Ibu-ibu di Konawe

Kementerian ESDM Apresiasi GKP untuk Upaya Pemberdayaan Ekonomi Ibu-ibu di Konawe

Whats New
Faktor Apa yang Menyebabkan Pendapatan Per Kapita Penduduk Brunai Tinggi?

Faktor Apa yang Menyebabkan Pendapatan Per Kapita Penduduk Brunai Tinggi?

Whats New
Kemenparekraf Soroti Ancaman PHK Industri Kreatif Jika Pasal Tembakau di RPP Kesehatan Disahkan

Kemenparekraf Soroti Ancaman PHK Industri Kreatif Jika Pasal Tembakau di RPP Kesehatan Disahkan

Whats New
Awal Desember, Aliran Modal Asing Terus Mengalir ke Pasar Keuangan RI

Awal Desember, Aliran Modal Asing Terus Mengalir ke Pasar Keuangan RI

Whats New
RS MH Thamrin Cileungsi dan PT Universal Agri Bisnisindo Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Kerja

RS MH Thamrin Cileungsi dan PT Universal Agri Bisnisindo Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Kerja

Rilis
Guna Reka Cemerlang Berkolaborasi dengan Stratus dan Awanio, Dukung Percepatan Bisnis di Era Transformasi Digital

Guna Reka Cemerlang Berkolaborasi dengan Stratus dan Awanio, Dukung Percepatan Bisnis di Era Transformasi Digital

Whats New
KPK Lelang Barang Hasil Gratifikasi, Ada Album BTS, Sepeda Listrik, hingga PS5

KPK Lelang Barang Hasil Gratifikasi, Ada Album BTS, Sepeda Listrik, hingga PS5

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com