Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal-hal Ini Bisa Dilakukan Jika Mulai Bosan Menunggu “Cuan” Saham

Kompas.com - 17/09/2023, 18:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berinvestasi pada saham saat ini menjadi hal yang umum dilakukan para milenial. Tapi ternyata, tidak sedikit milenial yang berinvestasi saham dalam jangka waktu singkat atau pendek, seperti trading harian atau mingguan misalnya.

Trading saham jangka pendek memang tidak direkomendasikan. Karena, untuk memperoleh profit maksimal, investor perlu memiliki pemahaman mulai dari fundamental perusahaan, hingga profil risiko.

Saham yang dibeli juga bukan merupakan saham-saham berkinerja buruk, yang bisa tiba-tiba harganya melonjak, lalu turun signifikan.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani mengakui menunggu di jeda waktu seperti ini memang bisa menjadi aktivitas yang membosankan bagi kebanyakan orang.

"Rasanya waktu berjalan terasa lambat dan seringkali kita merasa tidak produktif selama menunggu. Padahal menunggu juga merupakan bagian penting dari kehidupan kita," katanya dalam siaran pers Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Serba-serbi Memulai Investasi Saham untuk Pemula, Mulai dari Persiapan hingga Eksekusi

Investasi saham merupakan investasi yang memang membutuhkan waktu untuk memperoleh capital gain yang maksimal.

Maka dari itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sembari menunggu cuan dari investasi kamu, yaitu:

1. Mendengarkan edukasi soal saham

Mendengarkan edukasi terkait dengan saham saat ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperi melalui tayangan podcast misalnya. Dengan mendengarkan edukasi mengenai saham, kamu akan mendapatkan pemahaman baru atau skill dalam investasi.

Ada banyak aplikasi, saluran YouTube, website dan platform lain yang menawarkan materi pelajaran tentang investasi, seperti akun YouTube milik influencer dan KOL (Key Opinion Leader) hingga akun milik sekuritas.

Dari sini skill bisa meningkat dengan belajar dari pengalaman konkret para influencer, KOL dan pakar investasi.

"Selama menunggu atau dalam perjalanan kamu dapat mengakses sumber-sumber ini untuk memperdalam pemahaman Anda. Podcast sering memberikan wawasan tentang investasi dengan cara yang lebih santai dan menarik. Sejumlah sosmed sekuritas juga memberikan informasi live market info pada pagi hari," ujar dia.

Baca juga: Begini Cara Memulai Investasi Saham pada Indeks LQ45

 


2. Membaca Berita

Kondisi market sangat memengaruhi pasar saham juga bisa menambah pengetahuan kamu, saat boring menunggu pergerakan saham. Membaca berita terkini seputar ekonomi dan investasi di sejumlah media nasional dan lokal yang kebanyakan sudah online dengan gadget di genggaman tangan pada pagi hari bisa memberikan insight baru.

“Dengan begitu kita akan tetap terinformasi tentang peristiwa terkini dari dalam dan luar negeri yang memengaruhi market. Selama waktu luang atau jeda waktu di perjalanan, kamu bisa membaca berita di media online, artikel, blog atau buku elektronik tentang investasi. Kamu tinggal memilih sumber media online yang dapat membantu kamu memahami investasi saham dan niscaya skill investasi pun meningkat,” jelasnya.

Baca juga: Belajar Investasi Saham di IPOT Makin Mudah, Tak Perlu Registrasi

3. Mengunduh aplikasi investasi

Saat ini di beberapa aplikasi investasi juga tersedia sarana edukasi saham. Mengunduh aplikasi dan mulai belajar sambil berinvestasi saham adalah salah satu cara bijak menunggu investasi saham kamu menghasilkan profit.

Di aplikasi IPOT, kamu bisa bergabung di IPOT Buzz untuk mengupgrade skill investasi saham, karena di forum tanpa registrasi ini kamu bisa mendapatkan informasi-informasi terkini, bertukar ide dan pengalaman dengan investor dan profesional.

“Kamu juga bisa mensimulasikan transaksi jual-beli saham secara real-time dengan dana virtual. Dengan begitu, maka jeda waktu menjadi lebih produktif dan skill investasi pun meningkat, sehingga menunggu pun tidak lagi membosankan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com