JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan merasa sangat bangga dengan apresiasi yang diberikan oleh Bank Dunia terhadap metode gampang, asyik, dan menyenangkan (Gasing).
Apresiasi dan pengakuan internasional menunjukkan keberhasilan Metode Gasing dalam meningkatkan pemahaman numerasi siswa di Indonesia dan dampak positif yang telah dihasilkannya.
“Bank Dunia menunjukkan minat yang kuat untuk mengimplementasikan Metode Gasing dalam negara-negara yang memiliki tingkat kemampuan numerasi yang rendah. Ini membuat saya sangat bangga karena dengan begitu artinya metode ini akan bisa bermanfaat lebih luas,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/9/2023).
Metode gasing ini diperagakan oleh para siswa asal Toba, di Kantor Kemenko Marves Jakarta, dan dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Wilayah Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen.
Metode gasing adalah suatu inovasi pembelajaran matematika yang diciptakan dan dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya.
Dengan metode ini, siswa dapat mempelajari operasi matematika seperti penjumlahan, perkalian, pengurangan, dan pembagian dalam waktu hanya 2 minggu. Program ini telah sukses diterapkan di 55 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Kecepatan pembelajaran berhitung melalui Metode Gasing yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes benar-benar mengubah pandangan anak-anak yang sebelumnya takut pada matematika dan berhitung, menjadi senang," lanjut Luhut.
Baca juga: Menlu: IMF dan Bank Dunia Puji Pertumbuhan Ekonomi ASEAN
Luhut berharap, investasi ke sektor pendidikan bisa lebih ditingkatkan agar bisa memberikan kesejahteraan terhadap masyarakat.
“Saya sangat yakin bahwa salah satu kunci penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan mengalokasikan investasi yang lebih besar dalam bidang pendidikan. Karena itu, saya berharap metode gasing akan terus berkembang dan memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan pemahaman numerasi siswa-siswa di Indonesia, serta negara-negara berkembang lainnya di masa depan,” pungkasnya.
Pada Juli lalu, sebanyak 10 siswa Sekolah Dasar alumni Metode Gasing asal Kabupaten Biak Numfor, Papua diundang untuk mengikuti acara dengan Presiden RI Joko Widodo di Jayapura.
Jokowi menilai, metode gasing telah mengubah stigma matematika dari pelajaran yang menakutkan menjadi menyenangkan sehingga anak dapat berhitung dengan mudah. Presiden ingin metode ini bisa diterapkan di seluruh daerah nantinya.
Pada bulan depan, metode gasing telah mendapatkan undangan untuk mengadakan workshop di Kongo selama beberapa hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.