Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi usai pengumuman suku bunga The Fed dini hari tadi.
The Fed menahan suku bunga acuannya, tapi memberikan sinyal masih akan menaikan suku bunga acuan di tahun ini.
Baca juga: Simak, Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA
“Rupiah bisa kembali melemah hari ini terhadap dollar AS dengan sinyal hawkish tersebut. The Fed The Fed melihat inflasi AS belum turun sesuai dengan harapannya dan ditambah dengan membaiknya ekonomi AS yang bisa menaikan inflasi lagi,” kata Ariston kepada Kompas.com.
The Fed menekankan pentingnya mengendalikan dan menurunkan inflasi bagi perekonomian AS ke depan.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terlihat naik mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS lagi.
Harga minyak mentah yang masih tinggi juga masih bisa memberikan sentimen negatif ke aset berisiko seperti rupiah karena kenaikan harga minyak bisa menaikan inflasi yang bisa menurunkan aktivitas ekonomi.
Baca juga: Mengawali Pekan, IHSG dan Rupiah Bergerak di Zona Merah
Dari dalam negeri, hasil RDG BI sore nanti dinilai tidak terlalu mempengaruhi rupiah karena BI kemungkinan masih bertahan dengan kebijakan sebelumnya melihat perekonomian Indonesia yang masih bagus.
Rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp 15.450 per dollar AS sampai dengan posisi support pada level Rp 15.350 per dollar AS.