Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Melanjutkan Tren Pelemahan

Kompas.com - 27/09/2023, 09:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia turun tipis pada akhir perdagangan Selasa (26/9/2023) waktu setempat atau Rabu pagi WIB. Hal ini karena masih terbebani oleh penguatan dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau U.S Treasury.

Mengutip Business Times, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen ke level 1.914,61 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,2 persen ke level 1.933,30 dollar AS per ons.

Pada perdagangan kemarin, indeks dollar AS naik 0,26 persen ke 106,21, yang merupakan level tertinggi dalam 10 bulan atau sejak 30 November 2022. Kondisi ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi minat terhadap emas.

Baca juga: GajiGesa Luncurkan Fitur Baru, Bisa Investasi Emas Sebelum Gajian

Di sisi lain, imbal hasil U.S Treasury tenor 10 tahun melanjutkan kenaikannya mencapai ke level tertinggi sejak 16 tahun terakhir. Hal ini membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

Penguatan dollar AS dan imbal hasil U.S Treasury itu dipengaruhi kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan tren suku bunga tingginya. The Fed bahkan memberi sinyal akan ada kenaikan suku bunga pada akhir tahun.

"The Fed dan bank sentral global yang sedikit hawkish saat ini sedang menekan emas," ujar Kepala Analis Pasar Gainesville Coins, Everett Millman.

Baca juga: Begini Cara Memulai Investasi Emas dengan Modal Rp 100.000

Kini pasar tengah menanti laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang akan rilis pekan ini. Data ekonomi terbaru AS itu akan menambah gambaran terkait kebijakan suku bunga The Fed ke depannya.

Seperti diketahui, kebijakan suku bunga sangat mempengaruhi pergerakan harga emas. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung akan kehilangan daya tariknya ketika suku bunga tinggi atau mengalami kenaikan.

Baca juga: Investasi Emas Kian Menjanjikan, Antam Perkuat Penjualan Domestik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com