JAKARTA, KOMPAS.com – Transaksi di Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon tercatat Rp 0 alias tidak ada transaksi pada hari kedua, atau Rabu (27/9/2023). Padahal pada hari pertama, atau saat peluncuran bursa karbon nilai transaksi mencapai Rp 29,2 miliar.
“Nature bursa karbon memang tidak se-likuid bursa saham, dan karena ini masih tahap awal, jumlah pengguna jasa juga belum cukup banyak,” kata Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik kepada wartawan, Jumat (29/9/2023).
Pada hari pertama peluncuran Bursa Karbon Indonesia, transaksi bursa karbon yang dilakukan di pasar reguler sebanyak 17 kali, di pasar negosiasi 3 kali dan di pasar lelang 7 kali. Sementara itu, total volume karbon yang ditransaksikan mencapai 459.953 ton CO2, dengan total transaksi 27 kali.
Baca juga: PLN Siap Melantai di Bursa Karbon Indonesia
Jumlah pembeli carbon trading di hari pertama tercatat 15 pengguna jasa, dengan total penjual satu pengguna jasa, tidak lain adalah anak usaha PT Pertamina, yaitu Pertamina Geotermal Energy (PGEO).
“Total pengguna jasa (user) per hari ini sebanyak 16 pengguna jasa, dengan harga pembukaan di pasar reguler Rp 69.600 per ton. Sementara penutupan pasar reguler Rp 77.000 per ton,” jelasnya.
Jeffrey menekankan pentingnya sosialisasi untuk meningkatkan jumlah transaksi bursa karbon kedepannya. Sejauh ini pihaknya juga terus melakukan beberapa pertemuan dengan perusahaan-perusahaan potensial untuk menjadikan IDXCarbon lebih likuid.
“Sosialisasi dan pertemuan masih kami lakukan dengan perusahaan potensial. Diharapkan nantinya jumlah demand dan supply akan cukup banyak sehingga bursa karbon akan lebih likuid,” tegas Jeffrey.
Baca juga: Resmikan Bursa Karbon Indonesia, Jokowi: Potensinya Rp 3.000 Triliun, Bahkan Lebih...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.