Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gabah Naik, Daya Beli Petani Menguat

Kompas.com - 02/10/2023, 18:03 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami kenaikan pada September 2023. Hal ini menunjukkan daya beli petani yang menguat.

Berdasarkan data BPS, NTP pada periode September sebesar 114,14. Nilai ini meningkat sebesar 2,05 persen dibanding bulan sebelumnya.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kenaikan tersebut disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) meningkat sebesar 2,27 persen.

Baca juga: Beri Jaminan Penyediaan Pupuk Nonsubsidi, Petrokimia Gresik Klaim Bantu 21.403 Petani

Kenaikan ini jauh lebih tinggi dari perkembangan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang hanya naik 0,21 persen, sehingga daya beli petani terjaga.

"Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani sebesar 2,27 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar petani," ujar dia dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (2/10/2023).

Kenaikan It yang signifikan utamanya disebabkan oleh kenaikan harga gabah. Amalia menyebutkan, kenaikan harga gabah berkontribusi 1,84 persen terhadap It.

Baca juga: Genjot Produktivitas, Pupuk Indonesia Dorong Petani Manfaatkan Program Makmur

"Kenaikan harga gabah yang terjadi ini berdampak pada peningkatan indeks yang diterima oleh petani subsektor tanaman pangan dan oleh petani nasional," tutur Amalia.

Berdasarkan data BPS, harga gabah di tingkat petani memang tengah berada dalam tren kenaikan.

Tercatat, rata-rata harga gabah kering panen meningkat sebesar 11,69 persen secara bulanan dan 26,70 persen secara tahunan menjadi Rp 6.514 per kilogram pada September lalu.

Baca juga: Kementan Ungkap Alasan Tunjuk Lesti Kejora Jadi Duta Petani Milenial

Lonjakan harga juga terjadi pada rata-rata harga gabah kering giling (GKG). Tercatat rata-rata harga GKG meningkat 9,26 persen secara bulanan dan melesat 27,31 persen secara tahunan menjadi Rp 7.386 per kilogram.

Seiring dengan lonjakan tersebut, Indeks yang Diterima Petani pun terkerek. Bahkan, andil gabah terhadap It menjadi yang tertinggi sejak tahun lalu.

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Hilirisasi Pertanian oleh BSIP Didukung Komisi IV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com