JAKARTA, KOMPAS.com - Standard Chartered Indonesia dan Yayasan Plan Indonesia bersinergi untuk memastikan akses bisnis yang setara bagi kaum muda di Kupang, NTT. Ini dilakukan melalui Business Meet Up Event (pertemuan bisnis).
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 80 dari jumlah total lebih dari 400 peserta yang telah mendapatkan pelatihan UMKM Kriya selama setahun bersama Plan Indonesia dan mitra implementasi, Krealogi by Du Anyam, memamerkan usaha mereka dalam tiga golongan kriya, yaitu totebag, anyaman, dan produk kriya umum.
Seluruh peserta pelatihan UMKM Kriya akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk memamerkan karya mereka masing-masing, namun dilakukan secara bertahap.
Baca juga: 85 Tahun Berkiprah, Sinar Mas Fokus Bantu UMKM lewat Kemitraan Inclusive Closed Loop
Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia, menyampaikan, pertemuan bisnis ini bertujuan memastikan agar peserta program mendapatkan pengalaman riil.
“Salah satu dukungan yang paling penting bagi pelaku usaha muda adalah akses menuju pasar. Maka, Plan Indonesia selalu berupaya agar kesempatan ini terbuka bagi setiap peserta program ketenagakerjaan dan kewirausahaan kaum muda, termasuk peserta Futuremakers," kata Dini dalam keterangannya, Jumat (6/10/2023).
Dini menyatakan, Plan Indonesia berharap pertemuan bisnis ini menjadi awal bagi pebisnis muda untuk bisa berkembang dan bersaing di pasar Nusa Tenggara Timur.
Upaya yang dilakukan Futuremakers sejalan dengan potensi kriya yang ada di Kupang. Pada 2022, BPS Kupang mencatat, nilai investasi industri kriya (gabus, barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya) di Kupang mencapai Rp 43 miliar.
Baca juga: TikTok Shop Ditutup, Pelaku UMKM Lokal Jangan Leha-leha
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya