Adapun Kepala Divisi Infrastruktur Satelit BAKTI Kominfo Sri Sanggrama Aradea mengungkapkan, Kegiatan OSAT memang harus dilaksanakan di setiap lokasi stasiun pengendali bumi terhadap perangkat RFGW serta CSM sehingga dapat diketahui bagaimana kesiapan perangkat sebelum beroperasinya SATRIA-1.
"Saat ini yang sudah selesai adalah kegiatan OSAT untuk perangkat RFGW. Nantinya barulah dilanjutkan dengan kegiatan OSAT untuk perangkat CSM," ujar Aradea.
Sebagai informasi, satelit SATRIA-1 telah diluncurkan pada 19 Juni 2033 lalu dari Florida, Amerika Serikat, pukul 18.21 waktu setempat atau 05.21 WIB.
Baca juga: Lihat Kemajuan Satelit Boeing dan SpaceX, Kominfo Gencar Bangun HBS
SATRIA-1 adalah satelit terbesar di Asia dan peringkat kelima dunia yang dimiliki penuh oleh pemerintah Indonesia. berkapasitas throughput 150 gigabit per second (Gbps).
SATRIA-1 merupakan salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dirancang guna pemerataan konektivitas internet serta percepatan transformasi digital di seluruh wilayah Indonesia, khususnya untuk daerah tertinggal, terdepan, terluar, (3T).
SATRIA-1 saat ini dalam tahap electric orbit raising (EOR) yang ditargetkan bergerak menempati slot orbit 146 derajat BT hingga November mendatang di atas Papua. SATRIA-1 juga diperkirakan mampu beroperasi selama 15 tahun ke depan terhitung sejak pertama kali beroperasi memberikan layanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.