Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Kemenkop UKM, Perusahaan Aquakultur eFishery Bangun Koperasi Berbasis Digital

Kompas.com - 11/10/2023, 19:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Salah satu perusahaan aquakultur, eFishery, menggandeng Kementerian Koperasi dan UKM meluncurkan Koperasi Multi Pihak Tumbuh Bersama Pembudidaya dengan sistem blockchain atau digital.

CEO sekaligus Co-Founder eFishery, Gibran Huzaifah mengatakan, dengan adanya koperasi itu diharapkan bisa memberikan kemudahan serta manfaat yang lebih besar bagi para pembudidaya ikan dan petambak udang dari hulu hingga hilir.

"Kami membentuk satu koperasi multi pihak yang para pembudidaya, agen pakan, buyer, suplier itu semua bisa tergabung di kooperasinya ini. Akhirnya transaksinya bisa terwujud di koperasi," ujar Gibran dalam perayaan ulang tahun eFishery yang ke-10 Tahun, di Bandung, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Potensi Industri Perikanan Tinggi, Qazwa dan eFishery Targetkan Pembiayaan Rp 100 Miliar

Gibran mengatakan, pada praktiknya nanti, berbagai aktivitas koperasi akan dapat diakses langsung oleh para anggota melalui ponsel pintar sehingga para anggota koperasi berpotensi untuk bisa meningkatkan skala industri serta mengeksplorasi pasar yang lebih luas dengan mudah.

"Basis blockchain ini jadi akhirnya transaksinya ini bisa menghubungkan secara keseluruhan datanya, dan akhirnya bisa punya insentif yang lebih banyak supaya semua pemainnya ini bisa makin sejahtera ke depannya," katanya.

Co-Founder & Chief Internal Operations Officer eFishery, Chrisna Aditya Wardani mengatakan, koperasi digital ini dihadirkan agar turut mensejahterakan para member. Para pembudidaya ikan juga harus merasakan langsung dampak positif dari program perusahaannya.

"Koperasi digital operasional kami seperti koperasi, dari awal kita tidak ingin kapitalis, menyedot semua sumber daya. Kami ingin distribusi yang sehat, yang memberi keuntungan bagi para pembudidaya juga," katanya

Baca juga: eFishery Jajaki Potensi Ekspor Produk Udang ke AS

 


Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menyambut baik hadirnya koperasi itu.

Dia berharap Koperasi Multi Pihak itu bisa menjadi ekosistem yang mencakup investor, funder, partners yang terdiri dari suplier, agen pakan, pabrik pakan, hingga para petambak dan pembudidaya ikan dan udang.

"Dari suatu kegiatan ekonomi yang melibatkan banyak pihak, memang paling cocok digunakan koperasi multipihak. Sehingga, sirkular ekonomi akan lebih optimum dimanfaatkan untuk memperbesar seluruh pihak yang terlibat dalam bisnis ini," kata Teten.

Baca juga: Transformasi Digital Mengungkit Bisnis Koperasi, Mitos atau Fakta?

Halaman:


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com