Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Bea Masuk Kosmetik, Sepeda, Besi, Jam Tangan Impor Naik, Ini Alasan Pemerintah

Kompas.com - 13/10/2023, 05:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan mengenakan tarif lebih tinggi atau most favored nation (MFN) untuk empat jenis barang. Yakni kosmetik, besi dan baja, sepeda dan jam tangan.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 96 Tahun 2023.

Direktur Teknis Kepabeanan, Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu Fadjar Donny Tjahjadi mengatakan, tingginya angka impor kosmetik hingga jam tangan menjadi alasan pemerintah menambah empat komoditas itu dalam daftar komoditas dikenakan tarif MFN alias tarif bea masuk lebih tinggi.

Baca juga: Menkop: Tarif Bea Masuk Barang Impor Rendah, Produk UMKM Sulit Bersaing

Pengenaan tarif lebih tinggi tersebut, diharapkan dapat melindungi pelaku industri dalam negeri. Ketentuan ini bakal dilakukan per tanggal 17 Oktober 2023.

"Karena kami melihat berdasarkan transaksi perdagangan melalui barang kiriman ini itu, khususnya milsanya kosmetik. Impor kosmetik sangat tinggi sekali melalui barang kiriman ini," tutur Fadjar dalam media briefing, di Jakarta, Kamis (12/10/2023).

"Ini lah yang akhirnya berdampak kepada pertumbuhan industri dalam negeri," sambung Fadjar.

Baca juga: Apa itu Prinsip Most Favored Nation Treatment (MFN)?

8 barang dikenakan tarif bea masuk lebih tinggi (MFN)

Sebagai informasi, barang impor dengan nilai di atas 3 dollar AS dan di bawah 1.500 dollar AS sebenarnya dikenakan tarif bea masuk tunggal, yakni sebesar 7,5 persen.

Namun, barang yang dikenakan tarif MFN akan mendapatkan tarif lebih tinggi, yang disesuaikan berdasarkan HS Code.

Dengan penambahan empat barang yang dikenakan MFN, maka total ada delapan barang yang dikenakan MFN. Ini daftarnya beserta rincian besaran tarif bea masuknya.

Baca juga: Kosmetik, Besi, Sepeda, hingga Jam Tangan Impor Bakal Dikenakan Tarif Bea Masuk Lebih Tinggi

1. Tas (15 - 20 persen)

2. Buku (0 persen)

3. Produk tekstil (5 - 25 persen)

4. Alas kaki/sepatu (5 - 30 persen)

5. Kosmetik (10 - 15 persen)

6. Besi dan baja (0 - 20 persen)

7. Sepeda (25 - 40 persen)

8. Jam tangan (10 persen).

(Tim Redaksi: Rully R. Ramli, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com