Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jurus" Bapanas Turunkan Harga Gula, Beras, dan Cabai

Kompas.com - 16/10/2023, 13:25 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membeberkan berbagai upaya yang dilakukan untuk menekan kenaikan harga gula, beras, dan cabai rawit di pasaran.

Mengutip dari panel harga Bapanas, harga gula naik dari Rp 15.450 per kilogram (kg) pada 9 Oktober 2023, jadi Rp 15.530 per kg per 16 Oktober 2023.

Pada periode yang sama, harga beras premium naik dari Rp 14.920 per kg jadi Rp !4.950 per kg. Sedangkan harga cabai rawit naik dari Rp 45.190 per kg menjadi Rp 49.330 per kg.

Baca juga: BPS Pelototi Kenaikan Harga Gula, Beras, dan Cabai

Arief menjelaskan pihaknya menugaskan Perum Bulog untuk terus menggelontorkan 640.000 ton beras dalam program bansos pangan yang akan diberikan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama 3 bulan.

Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah memerintahkan Perum Bulog agar mau menggelontorkan 200.000 ton beras komersial dilepas ke penggilingan padi untuk bisa dijual.

Di sisi lain, Perum Bulog juga diminta untuk membanjiri pasar induk beras Cipinang dengan beras Bulog. Di sana para pedagang harus menjual beras dengan harga murah yang sudah ditentukan yakni Rp 10.900 per kilogram.

Baca juga: Bapanas Investigasi soal Dugaan Beras Sintetis di Bukittinggi

"Kita suruh untuk penuhi pasar retail modern dilakukan, pasar tradisional juga dilakukan, jadi seluruh pimpinan daerah yang tidak memiliki beras baik di pasar tradisional maupun pasar modern silakan menghubungi Bulog terdekat, kita sisir semuanya harus punya beras SPHP, dan dijual dengan harga eceran tertinggi seperti yang sudah disampaikan," ujar Arief saat membuka gelaran Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional di 421 titik di wilayah nasional, Senin (16/10/2023).

Kemudian untuk menurunkan harga gula, Arief yang juga menjabat sebagai Plt Menteri Pertanian ini telajh menugaskan Kementerian Perdagangan untuk mempercepat pengadaan impor gula untuk mengisi stok di dalam negeri. Saat ini, realisasi impor baru mencapai 26 persen.

"Realisasi impor kita hanya 26 persen sehingga secepatnya saudara-saudara kita yang memegang kuota impor harus merealisasikan importasinya, termasuk BUMN di bidang pangan RNI dan PTPN. Privat juga sama hanya melakukan importasi kalau untung maka kalau harga di luar lebih tinggi mereka enggak melakukan importasi," jelas Arief.

Baca juga: Jurus Bapanas Stabilkan Harga Pakan Ternak Ayam

Sementara untuk menekan harga cabai, pihaknya telah memerintahkan ID Food agar berkoordinasi dengan daerah-daerah sentra produksi cabai yang surplusnya tinggi bisa langsung mengambil cabai tersebut untuk didistribusikan ke daerah yang stok cabainya mengalami kekurangan alias defisit.

"Kita suruh di off take dan didistribusikan ke daerah yang minus atau defisit. Fasilitasi distribusi biayanya bisa dari Bapanas atau pemerintah daerah yang sudah disampaikan oleh pak Tito (Mendagri) bersama Menteri keuangan menggunakan Dana Tak Terduga (DTT) khusus untuk pengendalian pangan," pungkasnya.

Sebelumnya, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, gula pasir, beras dan cabai adalah komoditas pangan yang saat ini sedang dipantau lantaran mengalami kenaikan harga di minggu kedua Oktober 2023.

Baca juga: Ditunjuk Jadi Plt Mentan, Kepala Bapanas Fokus Genjot Produksi Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com